Skip to main content

Membawa Nama Negara Indonesia ke Kancah Asia

Haloooooo semua *dadah2 dari patung pancoran*

I have nothing to do today, so I will be writing about my experience.

Pengalaman yang gue ceritakan ini adalah pengalaman yang gak bakal gue lupain seumur hidup gue dan gue harap gue bisa melakukannya lagi. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah hidup gue, gue membawa nama Indonesia ke tingkat Asia dalam kompetisi AUHC (Asia Underwater Hockey Championship) yang di adakan 2-4 Desember 2011 di Singapura. Sebelumnya gue jelasin sedikit dulu tentang kompetisi ini. AUHC (Asia Underwater Hockey Championship) adalah sebuah pertandingan hockey bawah air di mana pesertanya adalah pemain underwater hockey yang berasal dari negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang, Philipina, dan Indonesia. Kebetulan Indonesia baru ikut pertama kalinya dalam kompetisi AUHC ini. AUHC ini digelar 2 tahun sekali. AUHC-nya sendiri baru digelar tiga kali dan ini adalah AUHC yang diselenggarakan untuk kali ke-4 di mana Indonesia sebagai peserta baru di dalam kompetisi ini dan Australia sebagai tamu yang diundang di dalam kompetisi ini. Australia bukan termasuk negara Asia, jadi mereka itu adalah tamu dalam kompetisi AUHC ini.

*bagi yang masih gak tau apa itu underwater hockey, bisa di search di google atau kalo mau tau lebih jelas searching di youtube dengan keyword 'underwater hockey'*

Saat gue memberitahukan hal itu ke nyokap, nyokap gue kaget dan berkata 'Damas, kamu enggak lagi mengkhayal kan?' Gue dengan tegas menjawab 'Enggak mah.. Serius! Kalo gak percaya tanya mas chris' Mas chris itu adalah ketua dari JUHC (Jakarta Underwater Hockey Club). Nyokap masih enggak percaya mengenai hal yang gue ceritakan ke dia tentang keikutsertaan gue di dalam kompetisi tingkat Asia ini. Setelah makan malam, akhirnya beliau percaya setelah gue memberikan 10 panadol yang gue udah bejek2 ke makan malamnya. Awalnya nyokap gue enggak setuju dengan keikutsertaan gue di kompetisi AUHC ini mengingat gue harus belajar buat persiapan SNMPTN tahun 2012. Gue pun berdebat dengan nyokap selama 3 hari. Pada akhirnya nyokap gue mengiyakan keikutsertaan gue karena tampang gue yang memelas dan udah banyak piring pecah bertebaran di sekitar rumah dan jika nyokap terus melakukan kebrutalan ini, berdebat dengan gue, keluarga gue mengalami kesulitan saat makan di mana piring-piring sudah pecah semua. Gue pun berterima kasih dan meminta restu dari nyokap untuk mengikuti kompetisi AUHC ini.

Gue menjadi pemain termuda dari Indonesia karena umur gue baru 17 tahun, sedangkan para pemain lainnya berumur 24-45 tahun. Pemain Indonesia yang berangkat untuk AUHC ini ada 14 orang di antaranya ada Gue, Mas Chris, Mas Dio, Mas Fandy, Mas Maul, Mas Arif, Mas Martin, Mas Andreas, Mas Yasin, Om Budcay, Sis Jetty, Sis Flo, Sis Pingkan, dan Mas Rudy yang di mana Mas Rudy ini orang Indonesia yang lama di Singapura. Persiapan menuju AUHC ini cukup singkat, lebih singkat dari kucing gue ketika mengandung anaknya, hanya 3 bulan. Dadakan memang, tapi semua itu harus dijalanin dengan berlatih keras dan sungguh-sungguh karena lawannya berasal dari negara-negara Asia, ditambah lagi ada peserta tamu dari negara Australia yang menjuarai kejuaraan underwater hockey tingkat dunia. Awalnya, emang gue dan pemain tim underwater hockey Indonesia nge-down karena lawan yang kita lawan bukan sekedar layaknya kita tanding nangkep lele antar RT, melainkan dari negara-negara Asia. Gue kemudian berpikir 'Nangkep lele antar RT aja juara harapan 3 gimana gue ikut kompetisi ini?' Namun dukungan dari antar pemain underwater hockey, nyokap gue, dan abang odong-odong deket rumah, gue membangun mental gue dari seorang anak ingusan yang bisanya cuma tidur kalo ngantuk *yaiyalah* menjadi seseorang dengan mental atlet. Gue bersama pemain lainnya berlatih keras walaupun badai menerjang, membangun mental bersama, dan makan dengan lahap bersama kalo ditraktir orang. Sampai hari H-2 pun tiba kita tetap berlatih guna persiapan AUHC ini.

Semuanya dari biaya pendaftaran, biaya transportasi, dan biaya makan ditanggung sendiri karena belum mendapatkan dana dari pemerintah mengingat olahraga ini belum resmi dari persatuan olahraga Indonesia.Walaupun begitu para pengurus tertinggi dari kementrian olahraga nasional tau tentang keikutsertaan Indonesia dalam kompetisi AUHC ini.

H-1 gue bersama pemain underwater hockey Indonesia berangkat menuju spore dengan pesawat televisi terbang dengan maskapai yang gue samarkan namanya menjadi LION AIR. Gue berangkat bersama tim kira-kira jam 5 sore dari soekarno hatta dan tiba di changi airport jam 7 malem (waktu spore)

Bernarsis ria dulu di bandara soekarno hatta..

Gue ke-2 dari kiri yang berdiri. Gue saranin abis liat foto gue basuh muka anda sebanyak 200 kali


Sesampainya di bandara kita ke menuju hotel, tapi sebelum ke hotel kita mampir kesebuah kedai untuk makan malam. Tadinya gue ingin berinisiatif buat ngamen karena di sana gk ada hiburan sama sekali kecuali mas-mas yang berteriak (dalam Bahasa Inggris) "BOLEH KAKAK MAKANANNYAAAA". Tapi gue menahan diri karena gue gak mau di deportasi dari spore gara-gara hal tersebut.

Memasuki hari H gue dan tim gue berangkat ke arena pertandingan yang berada di Queenstwon dengan MRT karena tidak ada mobil pick up yang bisa gue setop di sana. Gue berangkat jam 3 dan tiba di Queenstwon jam 4. Pertandingannya sendiri baru dimulai jam 5. Saat itu gue merinding, bulu kuduk berbaris rapi di kulit, keringet dingin, dan tentunya gue makin ganteng. 

narsis dulu sebelum tanding


Hari ke-1

Pada hari itu adalah pertandingan challenge cup di mana peserta dari negara-negara Asia di mix membuat tim baru. Gue mendapatkan tim yang berisikan pemain-pemain dari negara Singapura dan Philipina. Saat itu gue canggung karena dua hal. Pertama karena gue bermain dengan pemain-pemain asing dan yang kedua gue gak terlalu lancar berbahasa Inggris untuk komunikasi. Jadi setiap tim challange cup gue berdiskusi gue cuma ngangguk-ngangguk aja kaya patung hoka-hoka bento yang ada di depan pintu masuknya. Untung aja di dalam tim challenge cup gue ada dua pemain Indonesia yang cukup lancar berbahasa Inggris yaitu Mas Dayat sama Om Budcay. Gue bernapas lega karena ada mereka. Tim challenge cup gue dapet jadwal tanding jam 6 waktu spore. Waktu itu gue main malam hari, otomatis kolam dingin dong dan saat itu hujan turun sehingga menjadikan kolam itu dingin banget sedingin hati gue *curcol*. Pas mulai pertandingannya, gue kaget karena ada pemain yang lebih ganteng dari gue, tapi ada yang lebih bikin gue kaget yaitu PERMAINANNYA para pemain spore dan philipina yang bisa gue bilang expert banget. Kalo ibarat ditingkat game, pemain spore sama philipina itu udah hard dan gue masih tutorial. Kampret, gue gak bisa mengimbanginnya begitupun pemain Indonesia lainnya yang satu tim sama gue, Mas Dayat sama Om Budcay. Padahal mereka (Mas Dayat sama Om Budcay) ini permainannya lebih jago dari gue tapi mereka punya problem yang sama dengan gue yaitu gak bisa mengimbangi permainan dengan pemain spore dan philipina. Selesainya pertandingan challenge cup, para peserta AUHC makan di suatu tempat makan yang terkenal di deket Queenstown. After that, gue bersama tim langsung pulang dengan keadaan mengenaskan (capek banget karena kaget dengan permainan underwater hockey dari negara-negara Asia lainnya).

Hari ke-2

Kali ini pertandingan di isi dengan Challenge Cup dan Nation Cup. Nation Cup  itu pesertanya dari negaranya sendiri tanpa dicampur-campur dengan negara lainnya dan negara Australia tidak ikut di dalamnya karena dia terlalu jago buat kami (para negara-negara Asia). Kalo Australia ikut udah ketauan siapa pemenangnya. Gue bersama tim gue sampe arena pertandingan jam 8 pagi karena pertandingannya mulai jam 9 pagi. Saat itu Indonesia kedapetan main jam 10 pagi. Perasaan gue deg-degan, para pemain Indonesia lainnya pun deg-degan, bahkan mas-mas penjual loket MRT pun ikut deg-degan (oke mulai gak nyambung). Tapi kita semua melepaskan ketegangan itu dengan memberi support satu sama lainnya dan memberi himbauan agar kita main santai. Pertandingan Indonesia pun di mulai, ketika itu kita kedapatan  pool B yang berisikan Singapura B dan Philipina A. Oh iya, dalam challenge cup ini jika saat pertandingan, tim mengalami kalah dua kali berturut-turut, maka tim tersebut tidak lolos ke putaran berikutnya.

And finally, this is a result.....

Kebantai........


Hari ke-3 

Hari itu kita berkesempatan buat lawan Jepang di pertandingan Exhibition Match. Exhibition Match ini pertandingan bisa dibilang cuma match fun games aja. Waktu itu gue dan tim gue berkesempatan buat ngelawan tim wanita dari Australia. Ini wanita bukan sembarang wanita, melainkan wanita-wanita yang berkekuatan 2000 tenaga kuda yang sudah tertelan usia alias udah uzur. Pas gue sama tim gue bertanding lawan tim lainnya, gue cuma bisa berkata "Mah, damas mau pulang." Ketika itu tim Indonesia kalah melawan tim wanita dari Australia dan sudah pasti kebantai. Saat malamnya gue bersama peserta AUHC lainnya after party di suatu tempat yang katanya bar yang berada di dekat orchad. Sungguh hari yang sangat melelahkan tapi seru bagi gue bersama pemain Indonesia lainnya.

Itulah sederet aktivitas-aktivitas gue saat AUHC berlangsung. Di sana selain bertanding kita juga melakukan hal yang tak kalah penting selain mengikuti kompetisi AUHC yaitu berfoto. Lumayan itung-itung bisa nambah album foto di facebook.

 ama teteh-teteh dari philipina

lagi liat-liat (doang) orang jualan (dan kagak beli).

Me with Sis Flo 

 With Japan's Team

 at queenstown swimming pool (arena pertandingan AUHC)

 
After Party 1

after party 2


Gue seneng banget bisa ikut kompetisi ini karena ini merupakan kali pertamanya gue ikut kompetisi tingkat Asia. Banyak kompetisi yang gue ikutin paling-paling mentok di tingkat RT, itupun lombanya nangkepin tuyul yang ngambil duit belanjaannya Bu RT.

Bagi gue dan tim gue bukan masalah kalah dan kebantainya tim kami, yang penting pengalaman gue dan tim gue, kekompakan antar pemain, pembelajaran skill dari negara-negara peserta AUHC, dan yang pasti kebanggaan bisa mewakili Indonesia dalam kompetisi tingkat Asia dan bisa lebih baik lagi.

Semoga event AUHC ini bisa gue ikutin lagi tahun 2013 

Amin...



Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga