Posts

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Image
Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c

Day 22: Maju Kotanya Bahagia Warganya (?)

Image
 Day 22 Maju Kotanya Bahagia Warganya (?) Sumber: Google Maps dan Olahan Sendiri Highlight  Intervensi Ide Sepanjang Jalan Sudirman Jakarta Prolog Kota mempunyai pengertian yang luas dan tidak berhenti oleh beberapa teori dari ahli perkotaan. Setiap penghuni kota punya cara untuk menafsirkan apa arti kota menurut mereka, sehingga kota memiliki kekayaan tersendiri berupa memori pada orang-orang yang tinggal di dalamnya. Seperti halnya sebuah ruang aktual yang mempunyai fungsi, ruang imajiner di dalam otak mempunyai makna untuk menjadi memori sang pengamat. Makna yang muncul dapat diwakilkan oleh perasaan terhadap kejadian-kejadian yang ada dihadapan sang pengamat. Perasaan tersebut menjadikan motivasi sang pengamat untuk menindaklanjuti apa yang akan dilakukan sang pengamat terhadap kejadian-kejadian yang ada dihadapannya. Melalui arsip, foto, objek temuan, riset, dan isu-isu terkini, karya ini dibuat sebagai sarana untuk mengekspresikan makna kota menurut pandangan sang pengamat. Maju

Day 21: Modernitas Area Bermain Anak

Image
Day 21 Modernitas Area Bermain Anak   Sumber: Gambar Kiri (google.com) Gambar Kanan Gue Sendiri Polling via Instastory 5 April 2020 Prolog Lahir di era industri dengan mengedepankan kesederhanaan dan fungsi untuk semua kelas sosial, munculah gerakan arsitektur baru oleh Bauhaus. Dengan mengkombinasikan seni, keterampilan, dan teknologi arsitektur bauhaus menjadi sebuah produk yang dapat diproduksi secara massal. Seperti yang kita ketahui, pendiri Bauhaus yaitu Walter Gropius punya asisten yang bernama Ernst Neufert. Pada tahun 1939 buku Der Neufrt atau lebih dikenal sebagai “Data Arsitek” karya Ernst Neufert diproduksi. Buku ini menjadi titik acuan global untuk mendesain arsitektur modern. Ketika perang dunia ke-2, banyak kota yang hancur dan memungkinkan para perencana menguji prinsip yang dikembangkan saat perang dalam praktik untuk menyediakan lingkungan modern nan ekspreimental. Prinsip urban modern dari zaman Ludwig Hilberseimer hingga Le Corbusier, kota sebagai unit fungsional. K

Day 20: BDSM (Belajar Desain Sabtu Minggu)

Image
Day 20 BDSM (Belajar Desain Sabtu Minggu) Sumber: Foto Dari LabTanya Barang-Barang Temuan Di Rumah Peserta Workshop BDSM Satu bulan yang lalu gue mencoba untuk memperkaya khazanah pengetahuan gue lewat sebuah workshop bernama BDSM (Belajar Desain Sabtu Minggu) yang diadakan oleh  @labtanya   @unconditionaldesign   @use.less.space   @thecompanystudioid . Isi workshopnya adalah mengembangkan model riset-eksperimen pada proses desain untuk mengembangkan wawasan praktik desain. Awalnya sempat roaming dan berusaha membuka buku KBBI secara diam-diam karena istilah-istilah baru yang gue dengar. Maklum gue yang miskin akan kosakata dan literasi ini setelah mendengar istilah-istilah tersebut merasa diri gue gak perlu lagi untuk melanjutkan studi S2 Tata Boga di Harvard.  Proses riset-eksperimen yang gue lakukan bersama rekan-rekan ini cukup menarik karena mengambil studi kasus dari keseharian di lingkungan kita. Studi yang gue pelajari adalah cerita desainer dan berbagai persoalannya, s

Day 19: Cuplikan Tentang Malam Hari Di Jakarta

Image
Day 19 Cuplikan Tentang Malam Hari Di Jakarta Sumber: Gue Sendiri Sketsa Sepulang Kantor Berapa jenis klakson yang lo denger di waktu berangkat dan pulang dari tempat kerja lo? Berapa pendapatan tukang bakpau waktu Jakarta macet dan omzet tukang starling (starbak keliling) radius 1,5km dari proyek? Bisakah lo membedakan wangi ruang penumpang KRL atau Bus TransJakarta ketika pagi dan malam hari? Hal-hal yang gue tanyakan adalah sebagian kecil potret kehidupan sehari-hari di Kota Jakarta. Macam-macam penghuni dari berbagai daerah menjadi aktor/aktris di panggung yang sibuk ini. Perasaan penasaran, kebahagiaan, kebencian, dan kejenuhan sudah melebur menjadi identitas kota ini. Gue pribadi selalu suka sama suasana Jakarta waktu subuh. Di kala itu gue melihat kota yang selalu sibuk ini akhirnya bisa terlelap untuk sementara waktu. Dari cerita dan pengalaman yang gue rasain selama 15 tahun di Kota Jakarta, gue punya satu kesimpulan. Sebenci-bencinya sama suasana

Day 18: ”Jalan Pintas” Yang Tidak Layak Di Jalan Raya

Image
Day 18 "Jalan Pintas" Yang Tidak Layak Di Jalan Raya Sumber: Gue Sendiri Potret Pengendara Kendaraan di Jalan Raya yang Hobi "Motong Jalan" Setiap perjalanan pergi-pulang ke kantor gue di daerah Cempaka Putih, mata gue gak pernah absen untuk melihat pelanggaran lalu lintas. Dari mulai kelalaian pengendara kendaraan (baik motor atau mobil) ataupun memang karena hobi ngumpulin surat tilang polisi. Mungkin beberapa dari mereka berpikir jika mengumpulkan surat tilang minimal 10 lembar, surat tilang tersebut dapat ditukarkan dengan voucher makan atau mereka mendapatkan diskon 10% untuk masuk dufan, berlaku kelipatan. Pernah gue iseng menghitung berapa banyak pelanggaran lalu lintas yang bisa gue temukan di jalan raya yang biasa gue lewati. Jika gue punya wewenang seperti Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk menilang supir kendaraan mobil dan motor, gue dapat menghabiskan 189 ribu eksemplar surat tilang dan tangan gue langsung diamputasi di hari esoknya karena ke

Day 17: Harga Tiket Pesawat dan Eksistensi Pelabuhan Penyeberangan Penumpang

Image
Day 17 Harga Tiket Pesawat dan Eksistensi Pelabuhan Penyeberangan Penumpang Sumber: Gue Sendiri Pelabuhan Penyeberangan Penumpang “HARGA TIKET PESAWAT HARI BIASA MAHAL BANGET SIH? KEK HARGA TIKET LEBARAN NJIR!!!” –Luthfi, 25 tahun, Anak Perantauan dan Emosian. “GILA HARGA BAGASI SAMA KEK HARGA TIKET PESAWAT GUE!” –Rani, 28 tahun, Karyawan Startup dan Perhitungan. “LAYANAN MASKAPAI MAKIN ANEH-ANEH AJA SIH, UDAH HARGANYA MAHAL PELAYANANNYA UDAH SETARA KEK DI BUS ANTAR PROVINSI!!!” –Rendra, 32 tahun, Pengusaha Muda, Beda, Berbahaya, dan Gak Pernah Naik Pesawat Mahal (tapi ikutan komplain kebijakan dari pesawat mahal). “Makin susah aja nih buat nge- press biaya akomodasi kalo mau jalan-jalan naik pesawat.” -Damas, 24 tahun, Karyawan, Jarang Naik Pesawat. Banyak keluhan yang gue dengar terkait kebijakan pemerintah berupa kenaikan tarif tiket penerbangan yang menimbulkan efek domino yang besar terhadap masyarakat. Menurut pandangan gue, kebijakan ini dinilai merugi