Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Day 12: Under Construction

Day 12 Under Construction Sumber: Gue Sendiri Setelah sekian lama tertunda akhirnya personal project gue jalan lagi. Saking lamanya ketunda, kucing gue yang tadinya anaknya masih kecil sekarang udah S2 di UI. Lepas dari prolog itu gue mau bercerita tentang perjalanan ke kantor. Gue selalu ngeliat kendaraan berat "parkir" di jalan karena proses pembangunan kota. Dengan adanya kendaraan tersebut, waktu yang dihabiskan masyarakat Jakarta khususnya pengguna kendaraan pribadi di jalan menuju tempat kerja menjadi semakin lama dan membuat tingkat stress mereka menjadi semakin tinggi. Kadang gue berpikir, apakah dengan adanya pembangunan ini tingkat stress masyarakat Jakarta bisa terbayarkan? Gue berharap nantinya dengan selesai pembangunan kota ini tingkat stress masyarakat Jakarta bisa menurun dan anak kucing gue bisa mengabdikan ilmunya dia untuk kota Jakarta selama dia studi S2 di UI. 

Day 11: Frequently Ask Question

Day 11 Frequently Ask Question Sumber: Gue Sendiri Tentang Pertanyaan-Pertanyaan yang Datang Ke Gue 1) "Mas pertimbangan lo buat nyamperin suatu tempat apa sih?" | "Biasanya kalo gue liat di koran tempat tersebut jadi pembahasan sebuah isu atau kalo lagi sepedaan liat tempat yang comment able kek berita line today." 2) "Kenapa harus ada wifi kalo lo ngunjungin suatu tempat?" | "Karena gue merupakan sobat miskin yang gak punya kuota. Jadi gue cari tempat yang ada free-wifi areanya buat upload atau cari-cari info tentang tempat tersebut. Pernah suatu saat hampir diamuk massa di Jalan Riau Bandung gara-gara gerak gerik gue mencurigakan. Padahal gue cuman cari-cari sinyal wifi di suatu tempat makan yg kebetulan passwordnya belum diganti sama pengelolanya (jadi gue masih bisa browsing gratisan)." 3) "Pernah nyasar dan gak tau jalan balik gak gara-gara lo keasikan eksplorasi?" | "Sering. Paling parah sih waktu gue seped

Day 10: Damas Waktu Kuliah Starter Pack

Day 10 Damas Waktu Kuliah Starter Pack Sumber: Gue Sendiri Ilustrasi Seorang Rifqi Hadyan Damas Di Masa Perkuliahan Soal perlengkapan eksplorasi gue sehari-hari cukup simpel mengingat gue masih dalam golongan "perkumpulan sobat miskin". Dengan alat-alat yang gue punya, gue bisa membuat sebuah karya tulis/grafis sambil ngulik setengah kota dalam waktu satu hari. Alat-alat ini setidaknya sudah menemani gue dalam waktu hampir 5 tahun lamanya. Makanya gak heran kalo beberapa dari alat-alat tersebut rada bulukan (sama kek yang punya).

Day 9: Taman Tematik

Day 9 Taman Tematik Sumber: Gue Sendiri Waktu gue jalan bersama teman gue yang kebetulan bukan mahasiswa arsitektur (dan sayangnya cowo), kita melihat banyaknya taman-taman di kota Bandung beserta teteh-teteh lucu lagi nyeruput es cingcau di dalamnya (untung aja bukan nyeruput kopi item sambil ngerokok jisamsu). Maraknya pembangunan ruang terbuka hijau di kota sekarang menyebabkan seorang teman gue menanyakan "emang ruang terbuka hijau tuh kok beda-beda di setiap tempat. Ada skate parknya, ada lapangan bolanya, ada orang pacarannya (sepertinya dia nyinggung gue). Emang jenisnya ada apa aja? Dan kenapa setiap jenis lingkungan, jenis tamannya beda-beda. Taman jomblo di bawah Jembatan Pasopati, Kalijodo di daerah yg dulunya tempat prostitusi, dan lain sebagainya?". Pertanyaan tersebut membuat gue mengeluarkan sedikit pengetahuan dan opini gue tentang apa saja jenis-jenis ruang terbuka hijau dan kenapa mereka dibangun di suatu lingkungan. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau i

Day 8: Arsitektur Kontekstual

Day 8 Arsitektur Kontekstual Sumber: Gue Sendiri Waktu gue ngambil mata kuliah arsitektur kontekstual, gue jadi mengerti perjalanan arsitektur dari zaman penjajahan Belanda sampai era post modern sekarang. Gue gak harus jadi Barry Allen The Flash buat tau perjalanan waktu peradaban manusia. Cukup melihat bangunan sekitar dari segi tampilan maupun ruang dalam. Bagaimana art deco dengan streamlinenya, brutalism dengan beton minimalistnya, dan lain sebagainya. Tapi sebagai lulusan arsitek gue masih bingung kapan harus membangun bangunan selaras, kapan harus membangun bangunan kontras, dan kapan harus membangun rumah tangga.

Day 7: Hutan Beton Itu Bernama Jakarta

Day 7 Hutan Beton Itu Bernama Jakarta Sumber: gue sendiri "Jakarta Beton Belantara" begitulah mural kaliopak yg gue lihat buatan pelaku seni favorit gue dude herlino a.k.a  @thepopoh . Sebaliknya gue ke Jakarta setelah 4,5 tahun menempuh kuliah arsitektur di Bandung, gue merasakan panasnya kota Jakarta menyaingi galaksi di luar sana yang bernama Bekasi. Salah satu penyebabnya adalah pembangunan gedung bertingkat yang tidak diimbangi dengan banyaknya vegetasi dan pembangunan ruang hijau kota. Gue kadang suka membayangkan ketika belantara beton yang kita tempati ini berlaku juga seleksi alam di hutan rimba. Siapa yang berkuasa dan bertahan, dia yang menang, tanpa pandang bulu. Hanya melibatkan insting semata karena pikiran dan angan-angan kita untuk menikmati ruang hijau kota diblokade oleh beton-beton yang menjulang tinggi di atas kepala kita.

Day 6: Pembentukan Karakter Lewat Kemacetan Perkotaan

Day 6 Pembentukan Karakter Lewat Kemacetan Perkotaan Sumber: Gue Sendiri Ilustrasi Kemacetan di Daerah Perkotaan Sadar atau enggak kehidupan perkotaan secara gak langsung membentuk karakter kita yang tinggal di sana. Macetnya jalan raya membuat kita lebih tempramen, kepadatan penduduk dengan ragamnya membuat kita lebih insecure kalo ketemu orang, segregasi antara si kaya dan si miskin menimbulkan angka kriminalitas, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang gue rasa lebih penting dibahas daripada cuman ngebahas jomblo (tersinggung) ataupun banyaknya akun Instagram Marrisa Haque. Bisa gak sih kehidupan perkotaan itu dirubah yang sudah mengakar dari lama? 

Day 5: Antara Google Maps dan Waze

Day 5 Antara Google Maps dan Waze Sumber: gue sendiri Sebuah Illustrasi Aplikasi Navigasi Online Biar gak kek yang dirasakan Ayu Ting-Ting dalam lagunya yang berjudul "alamat palsu", perkembangan zaman teknologi ini mempermudah kita dalam mencari suatu tempat dengan sistem aplikasi navigasi online. Dari mulai driver ojek online buat nganter penumpang sampai muda-mudi yang mau nge- date sama kecengan/gebetannya tapi gak tau rumahnya di mana (gue gak yakin kalo dia diterima sama kecengan/gebetannya, rumahnya aja gak hafal). Sadar atau tidak aplikasi navigasi online yang kita kenal yaitu Google Maps dan Waze mempunyai cukup banyak perbedaan dari segi interface maupun cara mereka bekerja. Gue punya salah satu pengalaman aneh gue menggunakan aplikasi navigasi online . Entah yang gue rasakan sama seperti lo, setiap gue pake aplikasi navigasi online ke daerah Bekasi selalu saja suara serak-serak basah dari mbak-mbak yang ngomong berkata "Anda keluar jalur, anda k

Day 4: Modernisasi Pedagang Kaki Lima

Day 4 Modernisasi Pedagang Kaki Lima (still underconstruction sorry -_-) Sumber: gue sendiri Modernisasi PKL Berupa Sarana Jualan Mereka Dengan Memakai Kendaraan Bermotor Seberapa banyak PKL yang lo temuin setiap hari? Apa saja jenis barang dagangan mereka? Bagaimana cara marketing  yang mereka lakukan? Kalo buat orang kurang kerjaan kek gue, setiap hari gue menemukan sepanjang jalan yang gue lewatin ada 79 Pedagang Kaki Lima dengan berbagai rupa dagangan yang mereka jual. Mulai dari makanan, souvenir, barang fashion  hingga dagangan yang menurut gue cukup aneh seperti alat sulap, madu yang langsung dari lebahnya (iya dia manen madunya di ember yang ada lebahnya), sampai temulawak yang konon katanya bisa meredakan penyakit lanjut usia. Pokoknya banyak dagangan mereka yang cukup membuat gue terkesan karena selain harus mendapatkan seorang pembeli, mereka harus berjibaku dengan teriknya panas matahari (kalo jualannya siang), derasnya hujan (kalo lagi hujan), dan gelapnya malam (k

Day 3: Ruang Publik dan Seberapa Besar Pengaruhnya

Day 3 Ruang Publik dan Seberapa Besar Pengaruhnya Sumber: gue sendiri Ruang Publik Berupa Taman Percaya gak kalo presentase Ruang Terbuka Hijau kota-kota besar di Indonesia mempunyai presentase yang cukup kecil? Makanya orang-orang perkotaan katanya punya paradigma "cepat stress" karena kurangnya ruang publik di dalam kota buat sekedar refreshing  atau ngeliat teteh-teteh lucu atau mbak-mbak kantoran yang kancing kemejanya atasnya kebuka dua. *digebukin mbak-mbak kantoran pake sepatu hak* Data presentase ruang terbuka hijau kota yang gue bahas mengacu ke tautan ini . Baru-baru ini gue concern  dengan perkembangan Ruang Terbuka Hijau yang semakin marak dibangun. Alhamdulillahnya pemerintah kota-kota besar sekarang sudah memberanikan diri dalam mengekseskusi perencanaan ruang terbuka hijau dalam kota. Kalo dibilang sudah sadar gue yakin mereka sudah sadar sejak lama. Namun mungkin ada beberapa kendala yang dihadapi oleh mereka dalam birokrasi sehingga ekskusi untuk

Day 2: Fungsi (Lain) Persimpangan yang Luput Dari Perhatian (Kek Penulisnya)

Day 2 Fungsi (Lain) Persimpangan yang Luput Dari Perhatian (Kek Penulisnya) Sumber: gue sendiri Bundaran Apa Puteran Nyebutnya? Beberapa bulan yang lalu teman gue harus merevisi gambar rancangan dia gara-gara satu hal yang menurut dia cukup sepele dan kemudian menanyakan hal tersebut kepada gue: "Kenapa sih mas setiap persimpangan bentuknya harus bundaran? Kan bisa bentuknya plus (+) atau T? Spontan pertanyaan tersebut menarik gue jauh tiga tahun kebelakang ketika gue mengikuti lomba esai yang membahas tentang persimpangan. Di dalam riset gue mengenai persimpangan jalan, gue sadar persimpangan yang berbentuk bundaran itu lebih efektif untuk menghindari atau bisa dikatakan meminalisir kecelakaan.  Kenapa bisa mas? Bukannya kecelakaan lalu lintas itu faktor utamanya dari human error? Karena jumlah titik konflik yang dibentuk oleh bundaran adalah 0 alias tidak ada sudut-sudut pertemuan dalam bentuk sebuah lingkaran. Dari sana angka pertemuan setiap kendaraan yang mel

Day 1: Parkiran

Day 1 Parkiran Sumber: gue sendiri Parkir " Parkiran itu mencerminkan bagaimana karakter bangunan tersebut " Begitulah kutipan salah satu dosen gue waktu membawakan materi tentang perancangan waktu gue masih kuliah. Bahas tentang parkiran, gue kadang suka sebel sama tukang parkir "gaib" yang tiba-tiba muncul dan nagih duit parkir waktu memarkirkan kendaraan gue dan cuman numpang pipis. Biasanya tukang parkir ini muncul di alfa*mart atau indo*maret. Tapi bukan itu bahasan yang akan gue bahas pada tulisan ini. Gue akan bahas tentang kebiasaan parkir kendaraan yang melewati  batas bangunan itu sendiri yang seringkali gue temuin itu berbatasan langsung dengan trotoar pejalan kaki.  Padahal ada aturan perancangan untuk bangunan itu sendiri salah satunya tentang garis sempadan bangunan. Garis sempadan bangunan itu singkat cerita adalah batas lahan yang akan di bangun dengan batas terluar dari lahan tersebut. Aturannya tergantung dari daerah di mana lahan itu b

30 Days of Stop and Look: Introduction

*keluar dari ember es dawet* Gak nyangka ternyata hampir satu tahun lebih gue gak nge-blog lagi. Setelah gue disibukan dengan Tugas Akhir dan mencari pekerjaan (yang selalu gagal di tahap interview ) akhirnya gue mengalami fase (kembali) bosan. Sedikit cerita tentang Tugas Akhir, saat itu gue mengalami fase di mana gue (sudah mulai tersadar) mengenal tentang diri sendiri dan batas-batas gue dari segi intelejensia dan juga emosional. Setidaknya dari sana gue mendapatkan pengalaman bahwa kalo lo gak fokus sama satu hal pencapaian lo, hasil yang didapat gak maksimal. Terbukti di saat gue mengejar cewek kecengan gue  rela-relain cuti satu semester buat mencari ilmu sana-sini buat persiapan Tugas Akhir gue kedepannya, pada masa gue menjalani Tugas Akhirnya itu sendiri gue malah gak fokus. Bisnislah, mainlah, ngejar ceweklah ( ini mah dari dulu nyet! ), dan banyaklah hal-hal yang bukan prioritas malah gue lakuin. Gue pribadi merasa gendok sama diri sendiri saat menerima hasil dari Tugas Ak