Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Day 16: Jembatan Antar Pulau Itu Bernama Kapal Ferry

Day 16 Jembatan Antar Pulau Itu Bernama Kapal Ferry Sumber: Gue Sendiri Sebuah Cerita Singkat Dari Apa yang Gue Rasakan Selama Bekerja Di Kantor Gue Saat Ini Pernahkah sebelumnya kalian naik kapal ferry? Atau setidaknya ngeliat langsung kapal ferry lagi sandar atau lagi berlayar di laut? Gue yakin pembaca blog gue yang dapat dihitung dengan jari binatang kaki seribu jarang mencicipi transportasi laut yang satu ini. Mungkin untuk kita semua kereta api dan pesawat terbang menjadi pilihan transportasi yang efektif untuk menuju dari satu titik ke titik yang lain. Tapi pernahkah lo sadarin bahwa kalo kapal ferry merupakan salah satu moda transportasi yang sangat penting untuk menjembatani mobilisasi antar pulau? Bayangin kalo truk pengangkut sembako, pengangkut mobil, tiang pancang, bensin, dan bahan-bahan logistik dalam jumlah yang besar dan membutuhkan ruang besar masuk ke dalam satu pesawat, gue yakin cost yang akan dikeluarkan untuk mengirimkan bahan tersebut lebih besar dan pi

Day 15: Prolog Mengenai Ceritaku di Laut (Bagian 2)

Day 15 Prolog Mengenai Ceritaku di Laut (Bagian 2) Sumber: Gue Sendiri Kapal Laut Lagi Udah keliling naik kapal kemana aja mas? Sejauh ini gue baru dinas ke lintas penyeberangan Merak-Bakauheni. Mungkin ketika gue dapet kesempatan dinas ke lintas penyeberangan di timur atau barat Indonesia gue bakal dapet pengalaman baru yang nantinya insyaAllah gue ceritain di sini. Udah pernah naik kapal apa aja? Lumayan banyak. Jenis kapal yang gue naikin yaitu kapal ferry. Kapal ferry ini gak ada hubungannya sama ferry salim. Kapal ferry yang gue naikin punya namanya dan yang gue sebutin adalah kapal ferry yang gue naikin. Mulai dari Portlink III, Portlink V, Portlink 0, Sebuku, Batumandi, Jatra III itu nama kapal yang dimiliki oleh perusahaan kantor gue. Kalo kapal swasta yang gue naikin itu namanya Catlyn, Dharma Rucita, Jemla, dan Adinda Windu Karsa. Pernah ke tempat nakhodanya gak? Pernah. Namanya anjungan. Yang gue belum pernah ke rumah Nakhodanya. Nyebrang Merak-Bakauheni b

Day 14: Prolog Mengenai Ceritaku di Laut (Bagian 1)

Day 14 Sebuah Permulaan Mengenai Ceritaku di Laut (Bagian 1) Sumber: Gue Sendiri Kapal Laut "Mas kerja di kapal enak gak?" "Lo kok lulusan arsitektur malah kerja di laut? Lo mau bangun rumah, apa bangun masalah baru di hidup lo?" "Pas naik kapal, lo mabok gak kek waktu lo mabok anggur?" "Ajak gue jalan-jalan dong mas naik kapal!" "Mas ibukota Zimbabwe apa?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut bermunculan ketika gue memutuskan untuk bekerja di industri jasa transportasi laut. Cukup membingungkan memang, gue lulusan arsitektur tapi malah kerja di sana. Tapi itu bukan suatu masalah besar buat gue. Gue yakin di tempat gue kerja sekarang, gue bakal menemukan cerita baru dibandingkan dengan lulusan-lulusan arsitektur pada umumnya yang mana kebanyakan kerja di konsultan ataupun di kontraktor. Sembilan bulan lamanya gue bekerja di kantor gue sekarang membuat gue berpikir banyak hal tentang laut Indonesia, potensi-potensinya, samp

Day 13: Cerita Baru Di Sebuah Penyeberangan

Day 13 Cerita Baru Di Sebuah Penyeberangan Sumber: Gue Sendiri Kapal Berlayar (Postingan ini dibuat tanggal 17 Juli 2017) "Untuk mendaki sebuah gunung, dibutuhkan 1000 langkah. Tetapi yang paling penting adalah langkah pertama." Sebuah kalimat yang cukup menampar gue dalam memulai postingan blog ini. Entah apa yang membebani gue dalam menulis sehingga gue harus mengulangi beberapa kali kalimat pembuka pada tulisan ini, padahal baru tahap membangun cerita. Jarangnya membaca buku juga yang membuat gue menjadi malas dalam menulis karena keterbatasan referensi gue terhadap kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat. Kemalasan itulah yang membuat enam postingan terakhir gue di blog ini hanya berupa gambar yang merupakan tulisan proyek gue #30DaysStopAndLook. Belum lagi kebiasaan nulis gue yang kadang-kadang suka menulis sambil mengedit yang membuat tulisanya kurang begitu mengalir. Banyak permasalahan yang gue hadapi dalam menulis blog ini padahal gak penting-penting