Skip to main content

Day 16: Jembatan Antar Pulau Itu Bernama Kapal Ferry

Day 16
Jembatan Antar Pulau Itu Bernama Kapal Ferry

Sumber: Gue Sendiri
Sebuah Cerita Singkat Dari Apa yang Gue Rasakan Selama Bekerja Di Kantor Gue Saat Ini
Pernahkah sebelumnya kalian naik kapal ferry? Atau setidaknya ngeliat langsung kapal ferry lagi sandar atau lagi berlayar di laut? Gue yakin pembaca blog gue yang dapat dihitung dengan jari binatang kaki seribu jarang mencicipi transportasi laut yang satu ini. Mungkin untuk kita semua kereta api dan pesawat terbang menjadi pilihan transportasi yang efektif untuk menuju dari satu titik ke titik yang lain. Tapi pernahkah lo sadarin bahwa kalo kapal ferry merupakan salah satu moda transportasi yang sangat penting untuk menjembatani mobilisasi antar pulau? Bayangin kalo truk pengangkut sembako, pengangkut mobil, tiang pancang, bensin, dan bahan-bahan logistik dalam jumlah yang besar dan membutuhkan ruang besar masuk ke dalam satu pesawat, gue yakin cost yang akan dikeluarkan untuk mengirimkan bahan tersebut lebih besar dan pilot pengangkutnya pun akan mengajukan pensiun dini jika bahan-bahan logistik yang jumlahnya banyak dipaksakan masuk ke dalam pesawat terbang pengangkut penumpang.

Awalnya gue mengira kalo kapal ferry itu dimiliki oleh Ferry Salim aktor Indonesia. Nyatanya pemikiran gue terlalu sempit untuk membayangkan hal tersebut. Kapal ferry yang ada di Indonesia adalah kapal besar yang berfungsi menjembatani antar pulau untuk mengantarkan penumpang dan bahan-bahan logistik. Banyak perusahaan yang bergerak di industri penyeberangan laut memiliki armada kapal ferry salah satunya milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Sumber: Ini Dengan Sedikit Imporvisasi Dari Gue
Figur Ferry Salim Versi Gue
Dibandingkan pesawat terbang, gue lebih sering naik kapal ferry karena kebetulan gue bekerja di industri penyeberangan laut milik perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Seumur hidup, gue baru 4x naik pesawat (2 trip PP). Pengalaman pertama naik pesawat waktu gue pergi ke Singapura ketika gue mewakili Indonesia di Kejuaraan Asian Underwater Hockey Championship (ceritanya ada di sini dan di sini) dan pengalaman kedua gue waktu gue dinas ke daerah Ketapang Banyuwangi untuk tinjauan ke pelabuhan cabang kantor gue. Kali ini gue akan ceritain pengalaman #AsyiknyaNaikFerry versi gue dengan Kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Pengalaman Dari Tahun ke Tahun Naik Kapal Ferry

1. Tahun 2004
Tahun ini merupakan pengalaman pertama gue naik kapal ferry ketika gue sekeluarga nganterin kakak gue ke Lampung untuk mencari kampus kedokteran swasta di sana. Untuk menuju ke Pelabuhan Merak gue sekeluarga menumpang onta kereta api dari Stasiun Sudimara menuju Stasiun Merak. Dari Stasiun Merak gue sekeluarga melanjutkan perjalanan menggunakan kapal ferry. Gue gak menyangka bahwa kapal laut yang selama ini gue lihat di depan SD gue masih kalah gede sama kapal yang gue tumpangin untuk menyeberang menuju Lampung.

Sumber: Mbah Google
Kapal yang Gue Lihat Depan SD
Dari sana gue punya ambisi, suatu saat nanti gue akan lebih sering menikmati suasana perjalanan melintasi lautan Indonesia menggunakan kapal ferry. Ambisi tersebut dikubur sementara waktu ketika gue masuk jurusan arsitektur #HuFtB4n6eD

2. Tahun 2017-Sekarang
13 tahun berlalu semenjak pengalaman pertama gue naik kapal ferry gue merasakan kembali perjalanan melintasi lautan Indonesia. Tahun 2017, tepatnya bulan Juli gue bekerja di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) perusahaan yang bergerak di bidang industri penyeberangan laut. Di kantor saat inilah gue lebih sering menggunakan kapal ferry milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk melakukan perjalanan laut. Saking seringnya menggunakan kapal tersebut, terpikir dibenak gue untuk membangun sebuah dermaga mini di belakang rumah gue yang kebetulan terdapat sebuah sungai kecil. Berhubung konstruksinya memakan biaya cukup besar akhirnya gue mengurungkan niat tersebut.

Cara Untuk Bisa Menggunakan Kapal Ferry
Untuk menggunakan kapal ferry, dibutuhkan sertifikasi dan ijazah dari Sekolah Pelayaran sehingga dapat menggunakan (atau lebih tepatnya mengoperasikan) sebuah kapal ferry. Di sini gue gak akan menjelaskan bagaimana proses untuk menjadi seseorang yang dapat menggunakan/mengoperasikan kapal ferry, tetapi gue akan menjelaskan bagaimana seseorang dapat menggunakan jasa kapal ferry sebagai moda transportasi penyeberangan antar pulau.

1. Harus Punya Tiket Masuk Pelabuhan
Gak mesti punya pacar untuk mendapatkan sebuah tiket masuk pelabuhan penyeberangan laut, kalian dapat mendatangi langsung pelabuhan tempat penyeberangan laut itu berada. Misalnya kalo kalian ingin menyeberang Selat Sunda, kalian bisa datang ke Pelabuhan Penyeberangan Merak atau Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Kalo kalian ingin menyeberang Selat Bali, kalian bisa datang ke Pelabuhan Penyeberangan Ketapang atau Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Kalo kalian ingin menyeberangi jembatan untuk mengalahkan seorang raja dan mendapatkan uang 100 ribu yen, kalian bisa ikutan Benteng Takeshi.
Sumber: Mbah Google
"Ayo Manissss, Kamu Pasti Bisa"
Sebuah Tantangan Bernama Jembatan Gibraltar Pada Benteng Takeshi
Di area pelabuhan, kalian bisa membeli tiket masuk pelabuhan secara langsung di loket-loket yang tersedia ataupun membeli secara online di https://tiket.indonesiaferry.co.id. Gue merekomendasikan membeli secara online karena selain hemat waktu, dapat diberikan kepastian berangkat, dan mempunyai jalur khusus tiket online yang berlaku untuk penumpang dan kendaraan. Syarat untuk membeli tiket hanya menyiapkan identitas diri seperti KTP/SIM dan uang untuk membayar tiket sesuai tarif yang tertera pada masing-masing pelabuhan dan satu catatan penting, tidak perlu buku nikah untuk membeli tiket masuk pelabuhan. Mudah bukan?
Sumber: Gue Sendiri
Loket Penumpang Pada Pelabuhan Penyeberangan Merak
Sumber: Gue Sendiri
Loket Penumpang Pada Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
Setelah membeli tiket masuk pelabuhan, kalian diarahkan menuju gangway atau jalur untuk menuju ke kapal. Sebelum menuju gangway atau jalur menuju ke kapal, kalian dapat menunggu di area ruang tunggu yang disediakan pada masing-masing pelabuhan penyeberangan. Jika kalian ingin ke toilet disediakan toilet pada area ruang tunggu penumpang dan juga gangway atau jalur masuk ke kapal, jika kalian ingin jajan untuk perbekalan selama perjalanan laut disediakan area kantin/minimarket di area yang sama, dan jika kalian ingin mendapatkan jodoh selama perjalanan laut sebaiknya anda berdoa yang khusyuk.
Sumber: Gue Sendiri
Gangway Pada Pelabuhan Penyeberangan Merak
2. Pilih Kapal Ferry yang Siap Mengantarkan Kalian Ke Seberang Pulau
Setelah melewati gangway atau jalur untuk masuk ke dalam kapal, kalian dapat masuk ke dalam kapal, salah satunya kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry.  Keuntungan naik kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah semua fasilitas ruang di dalam kapal GRATIS. Jadi kalian dapat menikmati segala kenyamanan fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan oleh kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Pengalaman yang akan gue ceritakan selama melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry adalah saat gue menggunakan Kapal Ferry Portlink III milik PT ASDP Indonesia Ferry. Salah satu kapal terbesar di lintasan Merak - Bakauheni dan salah satu kapal favorit gue karena di sana ada terdapat binatang purbakala yang gue bisa lihat selain di Museum Geologi di Bandung yaitu dinosaurus jenis brontosaurus dan beruang yang cukup gagah untuk dijadikan model iklan susu protein.

Kapal Ferry Portlink III
Kapal ini memiliki detail yang dapat dibaca di sini. Kapal ini memiliki cerita yang beraneka ragam. Salah satunya ketika Presiden Jokowi sempat berkunjung ke kapal tersebut dan menempati Ruang Kelas Royal (untuk tamu khusus). Beruntung gue pernah ngobrol dengan Kapten Paulus (bukan saudaranya Kapten Tsubasa) waktu gue dinas ke Cabang Ketapang tentang cerita bagaimana dia membawa kapal tersebut menuju lintasan Indonesia. Di sini gue akan menceritakan secara garis besar pengalaman ruang pada Kapal Ferry Portlink III dan bagaimana #AsyiknyaNaikFerry milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

1. Area Cardeck
Tempat ini dikhususkan untuk menampung kendaraan. Untuk sekelas Kapal Portlink III, kapal ini dapat menampung banyak kendaraan mulai dari motor, mobil, bis, truk, dan kendaraan-kendaraan lainnya. Dijamin bakal lebih nyaman dan tidak perlu khawatir kendaraan kalian tidak kebagian tempat. Saking gedenya area cardeck ini, dapat digunakan untuk acara wisudaan sebuah kampus atau tempat syuting Fast Furious 9 untuk adegan drifting yang dilakukan Dominic Torretto.
Sumber: Gue Sendiri
Suasana Cardeck Ketika Penuh Dengan Muatan Kendaraan. Cukup Besar Sehingga Kalian yang Menyeberang Dengan Kendaraan Tidak Perlu Khawatir Akan Keterbatasan Ruang Untuk Kendaraan Kalian 
Sumber: Gue Sendiri
Suasana Cardeck Ketika Lengang. Cukup Luas Untuk Bikin Panggung Pelaminan
Sumber: Gue Sendiri
Area Cardeck Dari Sisi yang Lain Untuk Akses Ke Ruang Akomodasi Penumpang

2. Ruang Akomodasi Penumpang
Saat masuk ke dalam Kapal Ferry Portlink III, kita disambut dengan pramugari yang cantik nan ramah. Sebuah pelayanan terbaik yang disediakan ASDP Indonesia Ferry untuk memberikan pengalaman perjalanan laut kepada setiap penumpangnya. Pramugari tersebut siap melayani penumpang selama melakukan perjalanan laut. Mulai dari menyediakan informasi kepada penumpang, membantu penumpang ketika sakit atau hal-hal insindental lainnya, dan lain-lain.
Sumber: Gue Sendiri
Pramugari yang Siap Melayani Penumpang Selama Melakukan Perjalanan Laut
Setelah disambut oleh beberapa pramugari yang bertugas, kita dapat memilih tempat kita untuk istirahat. Di Kapal Ferry Portlink III disediakan tempat yang ber-AC maupun Non-AC. Pada tempat ber-AC kita dapat beristirahat di tempat duduk layaknya kursi mobil (atau bahasa kerennya reclaining seat), di tempat lesehan yang berada di dekat ruang utama akomodasi penumpang, ataupun kursi berbentuk sofa yang so...fa... so good.
Sumber: Gue Sendiri
Ruang Akomodasi Penumpang AC. Kursinya Didesain Untuk Membuat Nyaman Penumpang Selama Melakukan Perjalanan Laut. Bisa dimiringin sampe sudut kemiringan 75 derajat kalo gue itung pake penggaris busur.
Sumber: Gue Sendiri
Ruang Akomodasi Penumpang AC Dengan Kursi Berbentuk Sofa yang So...Fa...So Good
Sumber: Gue Sendiri
Ruang Akomodasi Penumpang Non-AC Untuk Kalian yang Ingin Menikmati Semilir Angin Laut
Pada ruang akomodasi penumpang dan sekitar kita dapat menemukan dengan mudah fasilitas-fasilitas lainnya seperti kantin/kafetaria, toilet, mushola, area merokok, area charger gratis, dan spot-spot foto yang cocok untuk feed Instagram kita masing-masing. Keuntungan dari Kapal Ferry Portlink III dan semua kapal ferry milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah semua fasilitas ruang yang disediakan GRATIS. Ketersediaan semua fasilitas tersebut secara gratis yang dimiliki ASDP Indonesia Ferry untuk melayani pengguna jasa sepenuh hati demi kenyamanan mereka.
Sumber: Gue Sendiri
Beberapa Tempat Dapat Dijadikan Spot Foto
Sumber: Gue Sendiri
Spot Foto Lainnya Di Dekat Ruang Akomodasi Penumpang
Sumber: Gue Sendiri
Spot Foto Lainnya Di Dekat Ruang Akomodasi Penumpang


Sumber: Gue Sendiri
Bahkan Pramugarinya Dapat Dijadikan Spot Foto Menarik
Sumber: Gue Sendiri
Kantin yang Tersedia Pada Ruang Akomodasi Penumpang. Jadi Gak Perlu Repot-Repot Nyari Warung Kelontong Di Tengah Laut Buat Beli Air Mineral Kemasan.
Sumber: Gue Sendiri
Toilet yang Bersih Untuk Kenyamanan Para Pengguna Jasa
Sumber: Gue Sendiri
Mushola yang Cukup Besar Untuk Melakukan Syukuran Khitanan Anaknya Haji Dede
Sumber: Gue Sendiri
Fun Fact Perjalanan dari Merak ke Bakauheni Punya Arah Kiblat yang Berbeda Dengan Perjalanan dari Bakauheni ke Merak. Intinya Sama Kok Kiblatnya Ke Arah Barat Menuju Ka'bah.
Sumber: Gue Sendiri
Area Akomodasi Penumpang Juga Dilengkapi Oleh Petugas Cleaning Service yang Sigap Membersihkan Area Kerja Demi Kenyamanan Pengguna Jasa Selama Perjalanan

Sumber: Gue Sendiri
Petugas Cleaning Service yang Sigap Membersihkan Area Kerja
3. Anjungan Kapal
Ruang ini khusus untuk nakhoda dan ABK kapal. Kalo kalian beruntung, kalian bisa masuk ke dalam ruangan ini untuk mengetahui bagaimana nakhoda dan ABK kapal mengoperasikan Kapal Ferry.
Sumber: Gue Sendiri
Area Kerja Nakhoda dan ABK kapal Untuk Mengoperasikan Kapal Ferry
Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Ketika Gue Mencoba Untuk Mengoperasikan Kapal Ferry Sebelum Gue Sadar Gue Bukan Kapten Kapal Maupun Kapten Tsubasa
Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Berandai-andai Ingin Bermain Simulator Kapal Ferry, Tapi Billing Warnetnya Keburu Habis Waktunya
Akhir Cerita Bersama Kapal Ferry Portlink III
Sebenarnya masih banyak hal-hal yang gue belum ceritakan di sini. Sejauh ini, buat gue pribadi bahwa #AsyiknyaNaikFerry bersama kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry menjadi pengalaman baru dalam menikmati sebuah moda transportasi laut saat ini karena selain kelengkapan fasilitas yang ada di kapal, keramahan setiap petugas pelayanan yang ada di sana, dan juga interaksi antar pengguna jasa yang dapat menghidupkan cerita gue dalam melakukan perjalanan laut bersama ASDP Indonesia Ferry. Gue yakin suatu saat nanti,PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan mejadi sebuah perusahaan industri penyeberangan laut terbesar dan modern di kelasnya.

Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Bersama Rekan Kerja Gue (Dari Kiri Ke Kanan) Akbar, Pa Rizki (Bos Gue), Zac Efron, dan Mas Jerry

Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Foto Dengan Dinosaurus Brontosaurus Di Dekat Ruang Akomodasi Penumpang
Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Foto Dengan Beruang Portlink III di Ruang Akomodasi Penumpang
Sumber: Galeri Kamera Rekan Kerja Gue
Anaknya Kurang Photogenic Jadi Maklumin Aja Gayanya Begitu
Satu statement dari gue selama naik kapal ferry milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) is Very Good.

Figur Very Good


#AsyiknyaNaikFerry #WeBridgeTheNation

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c