Skip to main content

Hectic Month

*bersihin laba-laba di blog*

WOW! Udah satu bulan lebih atau 35 hari atau 840 jam atau 50400 menit atau 3024000 detik gue gak nulis di blog ini. Bukannya gue males tapi emang gak ada waktu untuk menulis karena tugas besar di mata kuliah arsitektur yang nanti akan gue jelasin ditulisan ini, ditambah gue lagi UAS sehingga gue dengan sangat terpaksa memutuskan tali komitmen sama diri gue sendiri perihal menulis satu tulisan setiap minggu di blog ini. Alhamdulillah sekarang gue ada waktu karena lagi libur. Sedikit cerita mengenai libur ini, entah cuma di kampus gue atau di mana lagi yang menerapkan sistem liburan seperti ini. Jadi gue lagi menjalankan UAS tanggal 27 Desember 2012 kemudian libur sampai tanggal 1 Januari 2013, lalu dilanjutkan lagi UAS tanggal 2 Januari 2013. Sungguh aneh bin ajaib. Kenapa UAS-nya enggak setelah tahun baru atau sebelum tahun baru? Hanya Tuhan dan rektor bersama bawahannya di kampus gue yang tahu.
          Berhubung satu bulan lebih 5 hari ini banyak kejadian yang gue alami (dan banyak yang kelupaan sama gue), jadi maaf-maaf aja kalo ada kekurangan gue dalam bercerita. Tapi semua kejadian yang gue alami benar-benar terjadi dan bukan rekayasa belaka. Namanya juga manusia kadang-kadang suka lupa, maka dari itu sifat pelupa tersebut menjadikan manusia mahluk yang tidak sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah dan......Andra The Backbone

Sempurnaaaaaaaaaaaaaaaa..... *nyanyi*

*dilempar tomat*

Oke mulai dari tugas besar di mata kuliah arsitektur.

*drum roll*

Gak nyangka gue udah 4 bulan menjalankan kuliah arsitektur ini dan menuju puncaknya saat semester satu berakhir di mana ada satu tugas besar yang harus dikerjakan untuk dapat melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Kalo bahasa game-nya itu sekarang gue lagi ada di level 1. Buat menuju level 2 gue harus mengalahkan boss untuk bisa meraih level 2. Nah di sini gue harus lawan "boss"nya itu berupa TUGAS BESAR. Oke gue ulangi sekali lagi TUGAS BESAR....

*kamera zoom ini zoom out 1983x* *mata gue melek merem, melek merem*

Nah tugas besarnya di mata kuliah arsitektur semester satu yang gue jalani ini adalah membuat rancangan shelter. Sebelumnya tau shelter kan? Itu lho yang biasanya kalo orang mau nutupin luka nah pake shelter..

#ITUPLESTERANYING

Shelter tuh semacam halte namun diberikan fasilitas untuk kebutuhan para calon penumpang (dan calon pacar gue) yang berada di dalam shelter. Nah dari soal yang diberikan cukup menarik, gue buat rancangan shelter dengan ukuran yang sudah ditentukan oleh tim dosen namun untuk segi design, penataan interior, dll., gue disuruh merancangnya sendiri. Jadi dapet dari tim dosen hanya memberikan ukuran si shelter yang akan dibentuk. Gue cukup antusias saat melihat presentasi dari tim dosen mengenai si rancangan shelter tersebut. Waktu yang diberikan cukup cepat dari jumlah waktu gue menjomblo 3 minggu. Hal yang pertama kali dilakukan adalah survey tempat lokasi shelter yang berada di depan kampus gue dan gue harus memberikan penjelasan shelter dan rancangan yang akan dibuat. Saat data-data untuk penjelasan shelter selesai dibuat, tugas gue tinggal membuat rancangan shelter. Gue kira rancangan tinggal menyusun interior dan memberikan segi design agar terlihat menarik. Tapi setelah gue telusuri lebih mendalam, ternyata hal-hal yang lebih detail yang gue gak sempat pikirkan untuk merancang sebuah shelter. Gue harus memikirkan kekuatan konstruksinya, memikirkan ruang gerak orang, menyesuaikan tata letak interior di dalam ruang, memikirkan jodoh gue di masa depan (loh), dan hal-hal yang tak terpikirkan oleh gue mengenai rancangan shelter tersebut. Dengan tantangan itu, gue mencoba tenang seperti orang yang baru aja meninggal hanyut terseret arus sungai.
          Ekspektasi gue dengan apa yang gue rasain saat itu tidak sejalan. Gue tiba-tiba merasa jenuh dengan apa yang gue kerjakan saat itu, merancang shelter. Gue makin frustasi ketika di minggu ke-2 teman-teman gue sudah menggambar design rancangan mereka masing-masing dan gue? Beli kertas gambarnya aja beloman. Gue panik dan saat itu juga gue menuju di titik jenuh yang berada di atas angan-angan gue, ditambah lagi dengan rancangan design gue yang udah gue asistensi sama dosen ternyata harus diganti karena tidak sesuai dengan ruang gerak orang dan penatan interior yang buruk. "Kampret, gue harus ngerancang ulang design yang gue buat," pikir gue. Mungkin ngerancang design ulang suatu keharusan bagi orang-orang yang designnya ditolak. Tapi berhubung niat gue kuliah di arsitektur sangat kecil, maka dari itu gue ngerjain tugas ini dengan malas-malasan sama seperti saat gue ngerjain tugas-tugas sebelumnya. Makanya nilai tugas-tugas gue di arsitektur kebanyakan dapet C. Apalagi tugas ini, gue makin males ngerjainnya karena design gue udah ditolak 2 kali dan mau gak mau gue harus ngerancang ulang design shelter gue. Untung aja gue udah kuat mental soal "ditolak". Dalam love life gue, gue udah ditolak berkali-kali sama gebetan gue (curhat). Gue udah puter otak dengan cara mengusap-usap dengkul gue (iye otak gue ada di dengkul. Yang di dalem kepala masih di charge waktu itu) buat ngerancang ulang design gue, namun ide untuk merubah design shelter tidak muncul juga. Gue mulai frustasi dan stress akan tugas besar ini.
          Entah ada angin apa, gue di bbm sama kak Indri, teman gue yang berada di Kanada. Akhirnya gue curhat mengenai masalah gue dengan tugas besar gue. Alhamdulillah setelah curhat sekian lamanya gue dapet pencerahan mengenai ide rancangan design shelter gue. Gue googling dan menemukan design arsitektur ternama dunia Zaha Hadid. Tanpa berpikir panjang gue langsung mencontek dengan merubah sedikit interior dari rancangan shelter Zaha Hadid.
 Ini rancangan Zaha Hadid

          H-5 gue baru ngerjain denah shelter. Gambar yang harus dikerjakan ada 9 yang terdiri dari denah, tampak depan, tampak belakang, tampak samping kanan, tampak samping kiri, potongan depan, potongan samping, isometri, dan perspektif.
          H-1 pengumpulan tugas besar dan gue baru ngerjain denah, tampak, dan setengah potongan samping. Gue makin panik. Seharusnya dengan waktu 5 hari yang tersisa, gue bisa ngerjain 9 gambar dengan dicicil. Tapi tubuh gue berkata lain. Setiap gue sampai kos dan hendak ingin mengerjakan, tiba-tiba rayuan sang kasur di dalam kamar kos gue menghipnotis gue dan tanpa basa-basi gue menjamah kasur gue. Dengan hitungan kurang dari 57 detik mata gue udah tertutup kaya orang tidur (padahal emang tidur) dan pagi-paginya gue panik karena gue baru saja melewatkan berjam-jam untuk tidur dan menyia-nyiakan waktu (lagi) untuk mengerjakan tugas besar. Gue berniat untuk nginep di masjid kampus karena kalo di kos-an gak kondusif. Saat hendak untuk mengerjakan, gue dipanggil sama kawan gue untuk menuju ruang pameran untuk mendekorasi stand untuk acara Dies Natalis di kampus gue. Akang-akang dari himpunan meminta kepada angkatan gue untuk mendekorasi stand. Berhubung gue berniat nginep di kampus buat ngerjain tugas besar ini, akhirnya gue mengiyakan ajakan dari kawan gue untuk membantu membuat stand. Akang-akang dari himpunan memberikan tempat kepada gue dan angkatan gue untuk mendekorasi stand jurusan arsitektur dan mengerjakan tugas besar di ruang pameran, ruang yang cukup besar dan tersedia meja untuk mengerjakan tugas. Dengan niat dan kekuatan yang tersisa, gue bersama angkatan gue mendekorasi stand sembari mengerjakan tugas. Alhamdulillah tugas gue kelar tepat H-60 menit sebelum pengumpulan tugas, walaupun gue merelakan mata dan tubuh gue untuk tetap ber-koordinasi dengan otak gue selama 12 jam penuh tanpa henti. Belum lagi dengan tubuh gue yang tidak diberikan asupan makanan membuat tubuh gue lemas. Tapi dari semua itu, yang penting tugas gue kelar.

Setelah melewati proses yang panjang, menghabiskan kopi yang kalo dihitung-hitung sampe pabriknya gak ada stok lagi untuk produksi kopinya karena gue udah borong semuanya, begadang sampe nginep di kampus buat ngerjain tugas besar ini, akhirnya shelter gue berhasil dirancang oleh gue seorang diri.

*tangan mengepal ke udara*

*tepuk tangan*

Buat kak Indri, makasih ya buat pencerahannya buat aku *peluk*

Buat Zaha Hadid, I'm sorry, i copied your shelter design. Kepepet broh. *peace*

          Hari presentasi pun di undur 1 minggu karena acara memperingati 40 tahun Dies Natalis kampus gue. Kampret.
    
 *ceritanya 1 minggu berlalu*

          Hari presentasi pun tiba. Tim dosen memberikan pengarahan untuk presentasi kepada penguji. Gue dan regu gue menunggu penguji datang ke meja regu gue untuk menilai shelter kami. Dan nama pertama yang dipanggil untuk presentasi adalah...gue. Kampret.
          Gue belum menyiapkan apa-apa saat hendak ingin presentasi sehingga gue cuma bisa berimprovisasi. Saat presentasi gue juga gak tau apa-apa tentang konsep yang dimiliki shelter Zaha Hadid. Gue hanya mengopi saja design tersebut tanpa memikirkan konsep apa yang dituangkan Zaha Hadid dirancangan shelternya. Gue pikir sih konsep yang ada di rancangan shelter Zaha Hadid adalah konsep futuristik, tapi entah kenapa setelah gue melihat rancangan shelter yang gue buat, gue berimprovisasi bahwa rancangan shelter yang gue buat mirip burung elang yang lagi bertengger di pohon. "Bodo amat tentang konsep, yang jelas gue udah buat nih shelter dan masalah seperti kekuatan konstruksi, ruang gerak orang, penataan interior, dan lain-lain," pikir gue. Namun ternyata setelah gue presentasikan tentang shelter gue, gue diberikan nilai minus karena konsep gue gak dapet sama si rancangan shelter yang gue buat. Akhirnya gue mendapatkan nilai B- di rancangan shelter gue. Sebenarnya dari segi fungsi, tata letak interior, dan teori arsitektur yang diterapkan sudah baik, namun konsep dari si shelter tersebut dinilai kurang dan muka gue yang lagi ganteng-gantengnya pas lagi presentasi membuat sang penguji memberikan nilai B-. Walaupun begitu, gue tetap merasa puas karena gue akhirnya mendapatkan nilai B- setelah kejenuhan gue melihat nilai C di tugas-tugas gue di mata kuliah ini yang kalo digabung gue udah bisa bikin rantai karbon.

Nb: Bagi yang gak tau rantai karbon coba cari di google dengan keyword "rantai karbon" terus klik images lalu liat hasil pencarian itu.

And this is rancangan shelter, dari yang gagal sampe yang bagus.

Ini maket shelter rancangan pertama gue, kaya kena serangan udara dari angkatan udara.


Sama aja kaya yang pertama, cuma beda angle doang

Tampak maket shelter yang gue rekontruksi ulang.

 Tampak dari dekat. Yang kecil ada 5 biji itu ceritanya kursi, paling kiri atm, yang balok kurus dua biji itu telepon umum buat orang normal dan cacat, yang kanan kios koran. Depan yang warna orange itu tempat sampah.

Tampak dari atas. Yang abu-abu itu ceritanya beton, yang putih-putih itu ceritanya kaca, dan yang kabel 3 biji itu ceritanya kawat baja.


Setelah maket dan kertas-kertas yang gue kerjakan untuk memperjelas design rancangan shelter gue selesai dibuat, gue gak nyangka telah menyelesaikan rancangan shelter yang gue buat dengan mendapatkan nilai B-. Mungkin biasa atau kelihatan jelek bagi yang lain, tapi bagi gue ini suatu anugerah dari Tuhan karena gue berhasil mengungguli 3 teman gue (diregu gue) yang biasanya dapet nilai di atas gue. Jadi di regu gue ada 8 orang anak-anak yang kurang beruntung karena mendapatkan penguji yang kata teman-teman gue pelit nilai. Nah dari 8 orang itu, satu orang yang terbaik akhirnya mendapatkan nilai B+, dilanjutkan dengan nilai B yang didapati oleh dua orang teman gue, lalu nilai B- yang didapati oleh dua orang (termasuk gue), dan yang terakhir adalah nilai C yang didapati oleh 3 orang teman gue. Dengan begitu kegantengan gue nambah 1000%

#sisiran

Dan inilah kumpulan tugas-tugas maket yang gue buat

(Lihatnya dari pojok kanan atas, kiri, pojok kanan tengah, kiri , pojok kanan bawah, kiri): Gue dapet nilai B, C, C, C+, C, B-
Tampak dari depan.

Itulah cerita mengenai gue dan tugas besar gue. Lanjut dengan tugas-tugas. Singkat aja ye, rada-rada lupa soalnya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, gue keteteran sama yang namanya tugas. Biasanya gue tuh anaknya rajin banget ngerjain tugas. Setiap dapet tugas gue kerjain, dapet gue kerjain. Namun karena tugas besar mata kuliah arsitektur yang gue dapati menghantui gue, maka dari itu gue jadi memfokuskan ke tugas besar tersebut. Alhasil setelah tugas besar berakhir, gue keteteran banget sama tugas-tugas yang banyaknya melebihi dosa gue (lebay wooo). Tapi setelah gue cicil dan selesaikan satu-persatu, akhirnya tugas-tugas yang melebihi dosa-dosa gue (lebay wooo) akhirnya terselesaikan. Dengan begitu kegantengan gue nambah 2000%

#sisiran #semprotparfumdikitkebadan

Oke, lanjut tentang UAS.

Gue udah jelaskan sebelumnya tentang sistem penjadwalan UAS gue yang bisa dibilang aneh. Gue menjalankan UAS tanggal 27 Desember 2012 kemudian libur sampai tanggal 1 Januari 2013, lalu dilanjutkan lagi UAS tanggal 2 Januari 2013.
          Dan singkat aja mengenai UAS gue. Tanggal 27 Desember 2012 kemarin, gue menjalani UAS dua mata kuliah, matematika dan Bahasa Indonesia. Dan inilah gambaran singkat mengenai UAS matematika dan Bahasa Indonesia.

Matematika: Gue ngerjain kaya Einsten lagi buat rumus fisika.
Bahasa Indonesia: Gue ngarang bebas kaya bocah berumur 8 tahun nulis diary di orji.

Itulah gambaran singkat mengenai UAS yang baru gue jalanin satu hari dengan dua mata kuliah, matematika dan bahasa Indonesia.

Lanjut tentang aktivitas keseharian gue.

Aktivitas gue? Ya biasa-biasa aja. Makan, tidur, tidur, tidur, galau, tidur, tidur, tidur, dan tidur. Dan sampai saat ini gue masih belum bisa melepaskan diri dari jeratan panggilan "Tukang Tidur". Gue masih gak bisa menghindari yang namanya tidur. Gue kalo tidur bisa di mana aja dan menggunakan gaya apa. Dari tidur di aspal sampai tidur di atas jok motor, dari gaya bebas sampai gaya kupu-kupu. Ada kejadian yang teman-teman gue berdecak kagum dengan gue karena suatu malam di mana gue udah gak bisa menahan kantuk gue. Padahal gue gak begadang sebelumnya. Karena alarm tubuh gue yang mengingatkan gue kalo udah lewat jam 20.00 WIB gue harus tidur sedangkan saat itu udah jam 23.00 WIB, maka dari itu rasa kantuk gue sungguh luar biasa DAHSYATNYA, gue ulangin DAHSYATNYA...

*goyang kucek jemur kucek jemur*

Saat teman gue menyuruh gue pulang untuk tidur di kosan, gue pulang. Sebelum pulang, gue ambil sepeda gue di parkiran sepeda kampus. Hendak ingin naik sepeda menuju kosan, tiba-tiba mata gue merem sambil megang sepeda di parkiran sepeda kampus. Baru 3 menit 17 detik gue merem, tiba-tiba gue dikagetkan dengan suara teriakan teman gue memanggil nama gue yang gue kira itu terompet sangkakala. Akhirnya, teman-teman gue mengantarkan gue pulang dengan mengangkat sepeda gue ke mobil teman gue dan mengantar gue pulang ke kosan. Terima kasih teman-teman yang sudah membantu gue. Sungguh kalian sangat perhatian dan sangat baik :')

*nangis tersedu-sedu* *nyender ke bahu* *bahu jalan*

Ya itulah sekelumit aktivitas yang gue baru sempet tulis di blog ini. Dari kejenuhan gue menghadapi tugas besar sampai gue ketiduran di parkiran sepeda kampus gue. Oh iya, insyaAllah di akhir tahun ini gue bakal nulis tentang keberuntungan dan kesialan yang gue alami sepanjang tahun 2012 dan rangkuman mengenai kehidupan gue di tahun 2012. Semoga gue gak lupa. See you.

*dadah-dadah*

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c