Skip to main content

Harga BBM Turun!

"HARGA BBM BERSUBSIDI. Resmi, Premium Turun Jadi Rp 7.600 per liter"

Itulah headline kebanyakan berita pada tanggal 31 Desember 2014. Buat gue kenaikan atau penurunan harga BBM tidak mempengaruhi aktivitas gue yang kebanyakan dihabiskan dengan kendaraan sepeda. Jadi bersyukurlah kalian yang berkendara sepeda karena tidak terlalu berdampak pada kendaraan yang kita pakai. On bike we trust! Let's explore this world to make our journey with our bike! #kampanyecolongan

Salah satu berita yang di capture teman gue dari instagram.

Oke, let's start this journal. Selamat tahun baru 2015 untuk kita semua! Semoga di tahun ini bisa menjadi tahun yang baik buat kita semua. Oh iya cek tanggal kadarluarsa makanan/minuman kalian, barangkali aja Januari 2015 udah kadarluarsa. Takutnya kalian keracunan saat mengonsumsi makanan/minuman itu. Gak ada salahnya kan kalo kita saling mengingatkan. Dan tidak lupa juga, gue mendoakan semoga segala pencapaian kalian akan tercapai di tahun ini, minimal dapet pacar lah ya di tahun ini. Masa iya dari tahun lalu gak punya pacar? Gak bosen? (ngaca mas woy!).

Malam tahun baru 2014 di Bandung menurut gue cukup sepi kalo dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kalah rame dibandingkan dengan perayaan tim Persib saat juara Indonesia Super League 2014 yang di mana-mana terdapat lautan manusia dengan atribut tim kesayangannya melingkar di badan dan kendaraan mereka. Padahal keadaannya sama-sama hujan. Euforia masyarakat Bandung dilampiaskan di seluruh badan wanita malam jalan untuk merayakan tim kesayangannya juara. Bahkan gue sempet kepikiran buka jasa parkir buat para bobotoh (sebutan suporter Persib). Kebetulan kosan gue terdapat konsentrasi massa yang cukup padat sehingga hati gue tergerak untuk memfasilitasi mereka.
          Untuk ke-3 kalinya, malam tahun baru gue habiskan di Bandung. Baru pertama kalinya gue ngerayainnya sendirian. Dua tahun kemarin, gue merayakan tahun baru bersama teman-teman kampus gue dengan pesta bakar kampus makanan dan kembang api. Dan untuk tahun 2014, gue merayakannya seorang diri sambil meratapi tiga bungkus biskuit di lemari kosan yang akan kadarluarsa pada Januari 2015. Walaupun sendiri, sepanjang malam tahun baru gue melakukan kegiatan yang cukup produktif. Kegiatan yang sulit dilakukan oleh para satpam jaga malam dan gue berhasil melakukannya dengan sukses. Satu pencapaian yang gue lakukan dengan sukses di 2014. Yap benar, gue tidur sepanjang malam di akhir tahun 2014 dan bangun-bangun udah tahun 2015. Ternyata gue cukup lama untuk melakukan aktivitas tidur #jokebasi #basibanget

Secara global, tahun 2014 merupakan tahun penuh kejutan di mana banyak kejadian yang mengejutkan bagi masyarakat yang terkena dampak kejutan tersebut menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum. Sebagai contoh demokrasi yang dilakukan negara bagian Skotlandia yang ingin merdeka dari Inggris Raya, demokrasi Hongkong, penyakit ebola yang mewabah di dunia, munculnya ISIS, dan lain-lain. Tapi dari semua itu, untuk skala global hal yang mengesankan buat gue pada tahun 2014 adalah pemilu presiden 2014. Calon presiden pilihan gue akhirnya terpilih menjadi pemimpin negeri ini untuk 5 tahun kedepan. Selamat bertugas Bapak Insinyur Joko Widodo. Doa saya dan orang-orang yang mempercayai bapak menjadi salah satu bahan bakar di kendaraan bapak untuk menjalankan amanah warga Indonesia.
          Banyak kejutan lainnya yang ada di 2014 tahun, tak terkecuali kejutan yang menyedihkan. Misalnya musibah kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Kalimantan pada 28 Desember 2014. Turut berduka cita atas kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501, semoga arwah para korban di terima di sisi-Nya dan keluarga korban diberi ketabahan. Amin.
          Buat gue, banyak hal yang gue capai saat 2014. Mulai dari menang lomba, sampai kesialan gue saat liburan yang mengakibatkan nyasar di gunung selama 5 jam. Tahun ini merupakan tahun yang di mana gue banyak melakukan kelalaian (biasanya juga gitu sih) dari hal agamis sampai hal yang fundamentalis. Dari semua itu akhirnya berujung pada kesialan yang gue dapat di tahun ini. Salah satu contohnya, kelalaian yang gue lakukan adalah niat buat rajin nulis blog. Niat nulis blog cuman sekedar angin kentut belaka. Ikon pada folder film bokep lebih menarik ketimbang ikon Microsoft Word. Kelalaian itu yang pada akhirnya gue sering gagal lomba menulis karena jarang mengasah kemampuan nulis gue dengan langkah-langkah kecil yaitu menulis blog #HuFtB4n6eD

Oke, tadi sedikit intromezzo pada cerita gue mengenai 2014, these is my story in 2014.

Januari

Pada awal tahun 2014, gue menulis semua resolusi yang akan gue capai di beberapa kertas post it dengan rasa percaya diri yang tinggi. Resolusi ini gue tulis atas dasar rekomendasi teman gue bahwa "Coba deh lo tulis pencapaian-pencapaian lo yang mau dikejar tahun 2014. Biar keliatan mas jelas tujuan lo". Awalnya sih sempat gak percaya kalo nulis-nulis begini paling "Ah apaan, cuman tulisan doang kok". Tapi setelah gue tulis, gue sadar ternyata banyak pencapaian yang gue inginkan di tahun 2014. Termasuk buat nembak gebetan gue (mungkin resolusi ini yang bikin resolusi 2014 gue jadi keliatan banyak). Tapi, jika saat salah satunya udah dicapai, semangat mengejar targetan lainnya semakin besar. Rasa puas dan bangga jika salah satunya tercapai. Maka dari itu gue tulis semua apa yang gue mau capai pada tahun 2014 dengan semangat dan positive thinking.

Harapan:
"Gue bakal bisa nuntasin resolusi yang gue tulis tahun ini 3/4-nya!"

Ekspektasi:
"Nyet, setengahnya aja gak ada."

Walaupun apa yang gue harapkan tidak sesuai dengan kenyataan, setidaknya gue bisa menuntaskan resolusi gue 10 biji dari 25 yang gue tulis. Salah satunya yang tercapai adalah memimpin satu organisasi atau perkumpulan yaitu menjadi koordinator pengabdian masyarakat di himpunan jurusan kampus gue #sisiran

 Resolusi 2014 yang gue tulis dan gue tempel di kamar gue. Lumayanlah dari 25 gue nyelesain 10.

Februari-April

Tiga bulan ini merupakan bulan (lumayan) sibuk buat gue di mana tugas-tugas perancangan arsitektur makin numpuk seiring dengan keikutsertaan gue dalam pembinaan bakal calon ketua himpunan di jurusan kampus gue. Waktu itu bener-bener sibuk, kalah sibuk sama petugas tol Pasteur yang jaga waktu musim liburan. Saat pembinaan bakal calon ketua himpunan, kapasitas yang ada adalah 20 orang dan dari angkatan gue mewakilkan 8 orang (termasuk gue). Saat seleksi dari 20 orang, gue kebetulan masuk dalam 10 besar, dan akhirnya gugur di sana saat masuk seleksi 5 besar. Di saat kesibukan pembinaan bakal calon ketua himpunan, untuk mata kuliah studio perancangan, gue lagi masa-masa 'stuck' di mana apa yang gue kerjain tentang hal yang mengenai perancangan tiba-tiba mandek begitu saja. Ketinggalan target dari jadwal pengumpulan yang seharusnya, mandek tentang konsep, dan lain-lain merupakan cobaan gue di studio perancangan. Tapi, Alhamdulillah ada hikmah dari semua cobaan ini. Cobaan ini mengajarkan gue tentang manajemen waktu. Tiga bulan ini gue mencoba buat belajar memilah mana yang menjadi skala prioritas gue dan mencoba untuk tenang di saat keadaan terdesak oleh waktu. Contohnya saat pengumpulan gambar H-2 gue baru mengerjakan 8 dari 26 lembar permintaan. Cukup merinding yang membuat niat gue buat menengak baygon cukup besar. Di situlah gue mencoba buat tabah dan sabar. Ketabahan dan kesabaran bak seorang ustadz pun terbayar oleh ketuntasan gue dalam mengerjakan gambar sesuai dengan permintaan dengan miss satu gambar yang gak dikerjain. Walaupun tugas-tugas gue lumayan keteter dengan kesibukan gue, tapi pada akhirnya gue bisa menaklukan itu dan mendapatkan nilai B pada mata kuliah perancangan arsitektur. Alhamdulillah #jogetjempol #jempolkaki


 Inilah salah satu gambaran tugas gue berupa portofolio. Tugasnya bikin perancangan restoran dan villa di tanah berkontur. Alhamdulillah dapet B, padahal portonya gue bikin manual :))

Mei-Juni

Bulan Mei sampai Juni adalah bulan senang-senang buat gue karena di bulan ini merupakan liburan semster di kampus gue. Dari situlah gue dan teman-teman memutuskan untuk pergi ke Gunung Papandayan. Ini adalah salah satu jalan gue untuk menuntaskan salah satu resolusi 2014 untuk mendaki tiga gunung yang ada di Garut (Gunung Papandayan, Cikuray, dan Guntur). Di sana gue berangkat bareng 28 teman gue. Tenaga yang cukup banyak untuk menyerang beberapa SD di Bandung. Banyak kejadian seru waktu perjalanan menuju Gunung Papandayan, dari rombongan yang paling rame (dan rusuh tentunya), sampai dengan pengalaman nyasar 5 jam yang saat itu ingin melihat curug (bahasa sunda dari air terjun) di dekat Padang Edelweiss. Ada beberapa potongan ceritanya di blog ini (yang sayangnya belum gue lanjutkan sampai sekarang). Pulang dari Gunung Papandayan selang waktu 1,5 minggu kalo gak salah, gue dan beberapa teman gue yang haus akan liburan (dan wanita) langsung pergi ke Batu Karas dengan mengajak teman-teman yang lainnya dari satu jurusan angkatan di bawah gue. Gue menyebutnya ini "Liburan Tidak Tahu Diri Tanpa Mengenal Lelah dan Waktu" (Sebutannya mirip judul lagu dangdut, tapi masih lebih bagus dari "Sakitnya Tuh Disini").

 Koordinator liburan (yaitu gue sendiri) dan official tim.

Kalo gak selfie gak rame.

Juli

Menurut gue, bulan Juli ini adalah bulan yang paling biasa di antara bulan-bulan yang lainnya. Kurang ada cerita dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Entah kenapa walaupun di sana tertera ulang tahun gue, tetapi gue anggap bulan ini paling straight di antara yang lainnya. Tidak ada kejutan di hari ulang tahun gue. Ucapan selamat ulang tahun pun hanya sedikit yang mengucapkan. Beruntung keluarga gue masih inget ulang tahun gue (padahal gue sendiri aja lupa ulang tahun sendiri) #HuFtB4n6eD

Agustus

Bulan ini merupakan bulan yang menantang buat gue di mana gue menyelesaikan petualangan liburan gue. Petualangan liburan pada bulan ini gue awali dengan nekat cabut berdua dengan teman gue Prayoga ke Gunung Cikuray which is gunung tersebut merupakan tertinggi ke-4 di Jawa Barat yang punya lumayan banyak kisah mencekam di sana (yang jelas bukan kisah korban pemerkosaan anak di bawah umur). Sebelumnya, gue udah mengajak teman-teman gue untuk mendaki Gunung Cikuray. Berhubung teman-teman gue jadwalnya bentrok dengan satpol PP jadwal semester pendek dan jadwal kerjaan teman gue. Kebetulan teman gue ada yang magang di suatu tempat kerja (yaiyalah masa tempat mesum?!). Maka dari itu akhirnya gue memutuskan untuk berangkat bareng Prayoga yang kebetulan dia bisa menemani gue. Persiapan yang cukup dengan modal cerita orang dari internet mengenai Gunung Cikuray akhirnya kita berangkat. Perjalanan kita terbayar saat mencapai puncak Gunung Cikuray setelah 5 jam pendakian.

 Di atas samudera awan *backsound Nidji - Di Atas Awan*

 Jempol gue juga pengen ikutan selfie.

Saat menyambut sunrise di puncak Gunung Cikuray.

 Bersama Prayoga yang bersedia menemani gue mendaki Gunung Cikuray. Nuhun Goy! Nuhun yang motoin kita berdua!

Petualangan pun berlanjut setelah mendaki Gunung Cikuray. Berhubung di penghujung liburan gue melanjutkan perjalanan liburan ini. Gue, Haris, dan Prayoga pergi ke Gua Pawon dengan modal GPS yang ada di HP gue. Tadinya rencana kita mau ikut acara "Bandung Sketchwalk". Berhubung kami kesiangan akhirnya kita ketinggalan rombongan "Bandung Sketchwalk" dan memutuskan untuk membuat acara sendiri dan menamakannya "ITENAS Urbanfunsketch". "ITENAS Urbanfunsketch" mempunyai tagline: kisah absurd 3 mahasiswa yang ketinggalan rombongan "Bandung Sketchwalk" yang akhirnya membuat acara independen. Sungguh absurd kegiatan yang kita lakukan. Tapi dari situlah muncul keseruan versi kita bertiga. Kita jadi akhirnya tau tempat wisata alam yang baru di Jawa Barat dan cukup puas dengan keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan. Sungguh terbayar perjalanan kita walaupun tidak sesuai dengan rencana awal. Pulangnya kita pergi ke daerah Kota Baru Parahyangan yang kebetulan searah dengan perjalanan pulang dan diakhiri dengan mengunjungi studio arsitek ternama Yu Sing, Akanoma.

September

September merupakan awal perjalanan kuliah gue yang memasuki semester 5. Alhamdulillah, 4 semester sebelumnya gue lalui dengan sukses tanpa ada mengulang satu pun mata kuliah. Ini merupakan suatu kebanggaan buat gue sendiri. Kenapa gue cukup bangga? Karena gue sebelumnya memprediksi bahwa kuliah di jurusan arsitektur gak membuat gue cukup betah, paling-paling semester 3 udah banyak yang bolos. Perjalanan untuk menjadi seorang arsitek pun berlanjut di semester 5 ini.

Oktober

Jenuh merupakan kesimpulan untuk semua kegiatan yang gue lakuin pada bulan ini. Kuliah makin ribet, organisasi yang gue jalanin jalan ditempat, dan semua ini berjalan tanpa diiringin dengan hiburan, ada pacar misalnya (ngebet amat pengen punya pacar mas!). Kejenuhan ini yang membuat gue untuk inisiatif melakukan perjalanan "eksplorasi spasial ala Damas". Gue melakukan eksplorasi ini sebagai hiburan buat gue sendiri di tengah-tengah kejenuhan kuliah. Cukup terhibur untuk mengobati kejombloan kejenuhan gue di perkuliahan. Waktu itu gue bersama teman gue melakukan perjalanan ke Tebing Instagram alias Tebing Keraton. Untuk pertama kalinya gue melihat langsung tempat wisata alam ini yang biasa gue liat kalo gak di instagram, di path temen gue. Sedikit kecewa dengan tiket masuknya karena gue kira mengunjungi tempat ini gratis atau setidaknya bayar 5000 rupiah untuk biaya kebersihan. Nyatanya satu tiket masuknya seharga 15.000 rupiah which is dengah harga itu gue bisa beli sendal jepit satu pasang dengan kembalian dua ribu. Atau makan malam di KFC dengan porsi 1 ayam. Tapi dengan kekecewan itu hasrat gue untuk keluar dari jeratan kejenuhan pun terbayar dengan pesona alam yang luar biasa. Kalo aja ada gebetan gue di sana, gue akan menembaknya di tebing tersebut dengan background hutan pinus di bawah tebing. Jika gebetan gue menerima gue jadi pacarnya, gue akan peluk dia seraya berkata "Ada dua keindahan yang ada di depan mataku sekarang. Hutan pinus yang ada di sekeliling kita dan kamu yang ada di depan mataku". Jika gebetan gue menolak gue jadi pacarnya, akan gue dorong dia dari tepi tebing tersebut tanpa basa-basi seraya berkata "Itu rasa sakit yang aku rasakan saat kamu menolak aku!". Dramatis.

 Hutan pinus yang ada di bawah tebing. Berasa liat pohon-pohon berukuran kecil yang biasa gue pakai saat membuat maket.
 Bawaannya pengen bunuh diri saat berada di tepi tebing ini.

 Waktu itu gue jalan-jalan ke Museum Geologi Bandung yang kebetulan dekat dengan kosan gue. Di sana, gue bertemu dinosaurus yang sama saat gue waktu SMP saat study tour ke Bandung. Ternyata dari dulu sampai sekarang dinosaurusnya gak berubah dan masih diem ditempat yang sama (ya menurut lo mas!).

November

Bulan November bulan tersulit gue di mana banyak problematika diperkuliahan. Dari masalah akademik sampai masalah organisasi. Dan dari dulu setiap tahun emang pengennya bulan November langsung di skip ke bulan Desember. Kalo gue jadi penemu kalender pada zaman yunani dahulu, mungkin bulan November akan gue tiadakan. Di bulan November juga gue mengunjungi salah satu acara terbesar di Bandung yaitu Pasar Seni ITB yang diadakan 4 tahun sekali di ITB dan sepanjang Jalan Ganeca. Rame banget, bawaannya pengen nyopet.

 Ketemu dinosaurus lagi. Mungkin ini adiknya dinosaurus yang ada di Museum Geologi.

Desember

Bulan Desember adalah bulan puncak, di mana banyak pencapaian dan kelalaian di sana. Kelalaiannya seperti gue suka kebablasan menjalankan kewajiban-Nya dan akibatnya banyak cobaan yang menimpa gue akibat kelalaian gue dalam menjalankan kewajiban-Nya. Sungguh miris dan menjadi bahan introspeksi gue untuk kedepannya. Dari cobaan itu juga terdapat pencapaian yang membuat gue merasa terapresiasi atas apa yang gue lakukan sebelumnya. Salah satu pencapaiannya adalah untuk pertama kalinya gue menang sayembara arsitektur yang diadakan saat workshop di Dusun Bambu. Waktu itu peserta kebanyakan berasal dari Unpar. Dan seperti yang diketahui bahwa Jurusan Arsitektur Unpar merupakan salah satu institusi arsitektur terbaik di Indonesia. Dari situ gue merasa pesimis saat pesertanya kebanyakan berasal dari Unpar. Niat gue untuk meraih 10 besar pun tidak tergambarkan. Hanya sekedar senang dan mendapatkan ilmu dari workshop tersebut. Gue bersama rekan-rekan satu tim bekerja sama untuk membuat satu rancangan konsep desain galeri untuk di suatu tempat di area Dusun Bambu (kebetulan Term Of Refference-nya disuruh buat galeri di suatu area yang telah ditentukan di Dusun Bambu). Di sana gue menuangkan semua idealis yang gue punya untuk menyusun satu konsep di mana teman-teman setim gue merasa gabut. Alhamdulillah, ilmu-ilmu yang gue pelajari saat perkuliahan, eksplorasi-eksplorasi yang gue lakukan, dan ilmu-ilmu yang gue dapat saat di luar perkuliahan terpakai sehingga menghasilkan satu konsepan yang membawa tim gue meraih juara 2 pada workshop ini. Satu kebanggaan tersendiri karena gue bisa menyaingi mahasiswa arsitektur Unpar yang notabene mahasiswa-mahasiswanya jagoan konsep.

 Walaupun konsep dadakan, layout berantakan, presentasi jiper (soalnya depan anak unpar yang notabene orangnya jagoan ngonsep), tapi alhamdulillah juara 2 workshop IDEAS COVER di Dusun Bambu.

 Dan gue. Tidak terlalu keliatan tampilannya sebagai pemenang #HuFtB4n6eD

Konsep dengan nuansa Sunda. Padahal di tim gue gak ada orang Sunda, tapi konsepan ini dengan sentuhan nuansa Sunda yang sepengetahuan gue, bisa memikat para juri. Mungkin itu efek dari kegantengan gue #yakalee

Itulah salah satu pencapaian gue di bulan ini yang membuat gue terpacu untuk mencapai mimpi-mimpi gue yang lainnya. Pada bulan ini juga gue menghabiskan waktu dengan teman gue untuk liburan di daerah Ujung Berung, tepatnya di Situ Sangkuriang pada tanggal 26-27 Desember 2014. Dengan modal nge-bohong mau liburan ke pantai yang ada di Tasikmalaya guna untuk panas-panasin teman-teman gue yang lain untuk ikut liburan, akhirnya liburan kali ini diikuti 11 orang yang tadinya cuman 5 orang. Rencana awal mau ke Cisanti tapi berhubung banyak bencana alam pada akses utama menuju sana, maka dari itu kita rubah rencananya menjadi ke Situ Sangkruiang. Awalnya melihat Situ Sangkuriang di internet bagus, tapi kenyatannya saat dilihat, hanya bisa disimpulkan dalam satu hashtag ala damas. 

#HuFtB4n6eD

 Beginilah wujud danau yang ada di Situ Sangkuriang. Mirip kolam ikan deket rumah teman gue (abaikan cewe yang ada di foto. Tadinya mau dibuat elemen untuk mempercantik Situ Sangkuriang, tapi gagal #HuFtB4n6eD).

Camping-campingan :))

Muka gue (pake baju putih merah bekas baju kampanye Jokowi-JK) yang belum tidur gara-gara abis jagain perapian.

 Dan foto ala kadarnya. (Terpaksa) Senang menikmati keindahan Situ Sangkuriang.

Puncaknya di bulan ini tepatnya di minggu-minggu terakhir bulan ini adalah kegiatan yang gue habiskan dengan ngulik software Adobe Illustrator, Photoshop, dan Sketchup. Sedikit demi sedikit gue menyicil kebutaan gue terhadap ilmu-ilmu software. Alhamdulillah menghasilkan sesuatu dari ngulik-ngulik software ini walaupun banyak trial errornya, namanya juga belajar. Kalo namanya KFC itu jadinya restoran fastfood.

 Ceritanya mau bikin CV. Percobaan pertama.

Bikin flat design orang dan ceritanya ini gue. Mirip om-om phedopilia.

Itulah runutan cerita sepanjang tahun 2014. Banyak pelajaran yang gue dapat saat 2014. Banyak kelalaian yang mengakibatkan kesialan yang menimpa gue. Tapi itu sebanding dengan apa yang gue lakuin. Tapi tidak cuma kesialan yang menimpa gue. Akhir tahun ditutup dengan manis dan menjadi bahan introspeksi dari apa yang gue lakukan sebelumnya. Rasa senang, sedih, jenuh, cinta gue rasakan semua dengan cara yang berbeda-beda pada tahun ini. Segudang pengalaman yang tersimpan rapi di lemari otak gue.
          Tahun baru ini, semoga gue bisa lebih mengintrospeksi diri dan melakukan aksi nyata ketimbang konsep saja. Gue juga udah mencanangkan program "50:50" di mana apa yang gue pikirkan harus seimbang dengan apa yang gue lakuin. Setidaknya nyerempet dikit gapapa lah, yang penting tidak ada ketimpangan antara apa yang gue pikirkan dan apa yang gue lakukan. Ini semua gue pikirkan berkat lingkungan gue yang memaksa gue untuk lebih aktif dalam hal bertindak. Tidak lupa juga beberapa teman (termasuk mantan kecengan) yang mengingatkan gue akan hal tersebut. Terima kasih 2014, selamat datang 2015. Semoga apa yang gue inginkan bisa tercapai di tahun ini dan apa yang gue dapet di 2014 bisa jadi landasan yang baik untuk melaksanakan kegiatan di tahun 2015. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c