Skip to main content

(Mencoba) Menjalin Komitmen (Lagi)

Bosan.

Satu kata yang terlintas di kepala gue saat segala aktivitas yang gue jalanin selama ini terasa sia-sia (kecuali beribadah kepada Tuhan). Ada yang kurang. Kalo bahasa gampangnya kayak makan soto tapi gak pake sendok (Jadi sotonya diseruput. Emang tuh soto kopi?!) Padahal aktivitas yang gue kerjain selama ini benar-benar menyita waktu main dan waktu untuk mencari pacar. Kesibukan ini  seharusnya bisa menjadi hal yang bersifat produktif dan memberikan azas manfaat bagi gue. Tetapi kesibukan tersebut dibiarkan menguap seperti seorang Damas yang sudah mengantuk (beda konteks nyet!). Sangat menyedihkan. Gue sendiri pun terkadang lupa dengan aktivitas-aktivitas yang gue jalanin, sehingga seringkali kesalahan yang sama terulang kembali. Contohnya gagal tes masuk kedokteran. 13 kali bro! #kemudianminumbaygon

Makanya seharusnya aktivitas-aktivitas yang gue jalanin diikat oleh beberapa kata dan kemudian melahirkan sebuah tulisan. Itulah salah satu tujuan gue bikin blog ini. Mengikat kejadian menjadi sebuah pengalaman berharga. Tulisan inilah sebenarnya merupakan sebuah achievement buat gue sendiri karena gue mempunyai sebuah karya. Memang karyanya gak sekeren lukisan Monalisa yang mendunia. Gue pengen karya gue ini saat gue nanti tua dilihat oleh anak cucu gue dan menyadari betapa tidak beruntungnya mereka mempunyai ayah/kakek seperti gue. Karya gue ini juga dapat menjadi pelengkap arsip malaikat dalam menghitung amal perbuatan gue. Kali-kali aja cerita gue dapat menjadi investasi buat pahala gue. Salah satu karya inilah berbentuk blog dengan berbagai cerita di dalamnya yang dapat membingkai karya gue di dunia maya. Walaupun isinya hampir 90% tidak berbobot, tapi dari cerita yang tidak berbobot itu membuat gue merasa bangga saat menceritakan kekonyolan dan kejadian di dalam hidup gue yang orang lain belum tentu mendapatkan kejadian tersebut dan mungkin mereka akan mendapatkan kejadian tersebut. Bagi yang akan mendapatkan kejadian tersebut, cerita-cerita yang ada di blog gue ini disajikan agar orang yang membaca blog gue dapat mengambil hikmah dari kejadian yang gue alamin. Sebuah sedekah yang gue berikan dengan tujuan memberikan hiburan dan pelajaran bagi orang-orang yang membaca blog gue. Bersedekah sebuah ibadah bukan?
Kenapa nulis blog lagi mas? 

Karena gue terpacu akan sesuatu. Sesuatu yang ada di blog gue sendiri yaitu orang-orang (yang tidak beruntung) nyasar di blog gue dan memberikan traffic blog ini. Bukti nyata bahwa blog gue masih dilihat orang (yang tidak beruntung itu) sampai saat ini adalah saat gue iseng-iseng buka dashboard blog gue dan gue kaget dengan traffic blog yang naik begitu drastis dari tulisan ini. Waktu 2 minggu lalu saat anak-anak SMA yang baru lulus melakukan judi besar-besaran dengan negara beserta 600 ribu anak-anak SMA lainnya dalam rangka masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan modal 175 ribu rupiah. Dalam tulisan tersebut gue menceritakan betapa tidak beruntungnya gue saat bermain judi tersebut. Gue selalu kalah dalam 3 tahun terakhir dan pada akhirnya gue mengambil kesimpulan: Gue kagak hoki. Gue senang saat beberapa komentar di postingan gue yang memberikan semangat bagi gue. Dan gue senang saat orang-orang yang membaca dan memberikan komentar dapat menangkap maksud dari cerita gue. Kesimpulannya, cerita konyol gue masih dapat dimengerti orang  and I will make it again! More story, more experience that you can take from it.

Dari sanalah lahir proyek kecil-kecilan gue yang bernama "30 Days of Learning Anything". Mumpung momentumnya bulan puasa di mana gue harus belajar dan mencari pahala yang sebanyak-banyaknya karena di sanalah rahmat Tuhan akan turun dan kebaikan yang dikerjakan akan dihitung berkali-kali lipat. Makanya gue akan mencari pahala tersebut dengan membaca, menulis, dan melakukan sesuatu hal yang berkaitan dengan kebaikan. Sebuah aktualisasi diri gue yang banyak orang bilang gue terlalu banyak mikirin suatu hal dan tidak dipraktekan secara nyata. Oleh karena itu semoga dengan adanya proyek ini, gue dapat menjalin komitmen dengan diri gue sendiri dan banyak orang agar dari segala kegiatan yang gue lakukan dapat menjadi bermanfaat bagi gue dan juga orang lain.

Dalam 1 hari di proyek "30 Days of Learning Anything" gue akan belajar dan melakukan hobi-hobi yang selama ini membeku di benak gue di antaranya:
1. Baca Al-Quran.
2. Mendalami terjemahan Al-Quran.
3. Menulis blog.
4. Daily sketch (Minimal 2 gambar, arsitektur dan ilustrasi).
5. Belajar bikin ilustrasi di software.
6. Baca buku.
7. Eksplorasi dan Observasi.

Seharusnya gue mulai proyek ini di hari kemarin.Tapi sifat malas gue yang masih terlalu mendominasi pikiran gue dan akhirnya postingan ini baru lahir sekarang :)). Tapi gue akan berjanji pada diri gue sendiri gue akan mengejar ketertinggalan dengan memposting tulisan gue yang kedua pada hari ini tentang kejadian dan aktivitas yang gue lakukan pada hari ini. Semoga dari proyek kecil-kecilan ini dapat menjadi sebuah gebrakan baru di dalam diri gue sendiri untuk melawan rasa males gue, dapat menjadi sebuah awal dalam menjalankah sebuah komitmen, dan segala hal baru akan mewarnai kehidupan yang gue jalanin tanpa merasa sia-sia. Amin.

Well, I will begin (again) to write my journey. Hope it will make me and all my blog reader know and amuse cause my journey. Ciao!

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c