Juli Oh Juli
Baru sadar tulisan gue ini udah 3 bulan yang lalu.
*angetin di rice cooker*
Juli Oh Juli, dalam pengucapannya seperti nama sebuah sinetron yang berjudul "Jinny Oh Jinny" (anak '90 pasti tau). Banyak hal yang begitu mengejutkan yang datang di bulan Juli dari awal sampe akhir bulan ini. Tak lebih yang membangkitkan emosi gue untuk gembira dan menangis. Oke gue bagi kisahnya di sini, kisah dari awal tanggalan di bulan Juli sampe akhir Juli.
Dimulai dari awal bulan Juli yang menyenangkan bagi gue. Satu Juli, ulang tahun gue yang sama kaya Agnes Monica. Sebelumnya gue gak nyangka bisa samaan ulang tahunnya sama Agnes Monica atau jangan-jangan inilah jodoh gue yang sebenarnya, gue gak tau pasti yang jelas gue cukup bangga bisa samaan ulang tahunnya sama Agnes Monica. #iyemas #gakterlalupenting
Masih hal yang sama tentang ulang tahun gue, tidak terlalu banyak yang mengucapkan "Happy Birthday" secara langsung sama gue. Paling dari jejaring sosial twitter teman-teman gue mendapatkan ucapan "Happy Birthday" tersebut. Walaupun gak secara langsung mereka mengucapkan itu ke gue, gue cukup merasa senang. Saat itu gue sih masih berharap kalo diucapin sama gebetan gue walaupun lewat twitter, tapi sayang setelah gue tunggu satu hari, ternyata dia tidak mengucapkannya.
*Backsound Broken-Secondhand Serenade* *halah*
Lanjut...
Tanggal 5 Juli, gue menjalani latihan underwater hockey di Senayan. Belum ada firasat dan kejadian apa yang bakal menimpa sama gue pada saat itu, entah gue bakal ketendang fin, fin gue ancur, atau celana renang gue lepas saat gue bermain underwater hockey dan mengambang korban pembunuhan yang dilempar mayatnya ke sungai. Sebelum gue nyemplung kolam buat pemanasan, tiba-tiba temen gue maen underwater hockey, Mas Teddy datang dan mengucapkan terima kasih atas saran yang gue kasih ke dia buat beli fin karena waktu kemaren, dia minta saran dari gue untuk pembelian fin buat dirinya sendiri. Tak disangka saat dia menunjukkan fin ke gue, fin tersebut di kasih ke gue sembari mengucapkan "HAPPY BIRTHDAY DAMAS!!!" Sontak gue kaget karena teman-teman underwater hockey yang lainnya berbondong-bondong ke gue untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Saat itu posisi gue dikerubungin oleh banyak teman-teman gue layaknya orang yang lagi nontonin korban tabrak lari. Gue cuma bisa cengengesan gak jelas karena baru pertama kalinya sepanjang sejarah hidup gue diucapkan selamat langsung dan dikasih kado oleh teman-teman gue. Walaupun udah lewat 4 hari, gak papa deh. Thank you JUHC Friends :')
*angetin di rice cooker*
Juli Oh Juli, dalam pengucapannya seperti nama sebuah sinetron yang berjudul "Jinny Oh Jinny" (anak '90 pasti tau). Banyak hal yang begitu mengejutkan yang datang di bulan Juli dari awal sampe akhir bulan ini. Tak lebih yang membangkitkan emosi gue untuk gembira dan menangis. Oke gue bagi kisahnya di sini, kisah dari awal tanggalan di bulan Juli sampe akhir Juli.
Dimulai dari awal bulan Juli yang menyenangkan bagi gue. Satu Juli, ulang tahun gue yang sama kaya Agnes Monica. Sebelumnya gue gak nyangka bisa samaan ulang tahunnya sama Agnes Monica atau jangan-jangan inilah jodoh gue yang sebenarnya, gue gak tau pasti yang jelas gue cukup bangga bisa samaan ulang tahunnya sama Agnes Monica. #iyemas #gakterlalupenting
Masih hal yang sama tentang ulang tahun gue, tidak terlalu banyak yang mengucapkan "Happy Birthday" secara langsung sama gue. Paling dari jejaring sosial twitter teman-teman gue mendapatkan ucapan "Happy Birthday" tersebut. Walaupun gak secara langsung mereka mengucapkan itu ke gue, gue cukup merasa senang. Saat itu gue sih masih berharap kalo diucapin sama gebetan gue walaupun lewat twitter, tapi sayang setelah gue tunggu satu hari, ternyata dia tidak mengucapkannya.
*Backsound Broken-Secondhand Serenade* *halah*
Lanjut...
Tanggal 5 Juli, gue menjalani latihan underwater hockey di Senayan. Belum ada firasat dan kejadian apa yang bakal menimpa sama gue pada saat itu, entah gue bakal ketendang fin, fin gue ancur, atau celana renang gue lepas saat gue bermain underwater hockey dan mengambang korban pembunuhan yang dilempar mayatnya ke sungai. Sebelum gue nyemplung kolam buat pemanasan, tiba-tiba temen gue maen underwater hockey, Mas Teddy datang dan mengucapkan terima kasih atas saran yang gue kasih ke dia buat beli fin karena waktu kemaren, dia minta saran dari gue untuk pembelian fin buat dirinya sendiri. Tak disangka saat dia menunjukkan fin ke gue, fin tersebut di kasih ke gue sembari mengucapkan "HAPPY BIRTHDAY DAMAS!!!" Sontak gue kaget karena teman-teman underwater hockey yang lainnya berbondong-bondong ke gue untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Saat itu posisi gue dikerubungin oleh banyak teman-teman gue layaknya orang yang lagi nontonin korban tabrak lari. Gue cuma bisa cengengesan gak jelas karena baru pertama kalinya sepanjang sejarah hidup gue diucapkan selamat langsung dan dikasih kado oleh teman-teman gue. Walaupun udah lewat 4 hari, gak papa deh. Thank you JUHC Friends :')
Ucapan dari kawan-kawan JUHC
Hadiahnya fin, tas, sama glove buat maen Underwater Hockey
Sehari setelah kesenangan gue dengan diberikan kado spesial dari teman-teman underwater hockey, kesedihan melanda dan menjatuhkan mood gue dengan keras. Sangat keras. Kesedihan itu tak lain adalah tidak diterimanya gue dalam ujian SNMPTN untuk kedua kalinya. Cuma satu ekspresi yang tergambar jelas pada saat itu. Nangis. Gue udah ngecewain nyokap gue untuk sekian kalinya. Gue rela nganggur setahun untuk ngejar kedokteran negeri lewat SNMPTN sampe-sampe gue ujian SNMPTN-nya di Malang, eh taunya gak dapet (lagi). Benar-benar kecewa sama diri sendiri karena gue udah menyia-nyiakan waktu satu tahun yang seharusnya gue udah dapet dua semester kalo gue kuliah tahun lalu. Ucapan selamat yang melintas di twitter gue, cuma bisa gue ratapi sambil menangis. Sama satu lagi, mention dari teman-teman gue buat menyemangati gue. Sesungguhnya hanya itu yang bisa buat gue senyum (sedikit). I'm sorry mom, I disappointing you (again and again).
Kesedihan membayangi gue terus menerus. Gue mikir dan mikir saat itu, harapan gue cuma satu, bisa keterima kedokteran/kedokteran gigi lewat SIMAK UI. Cuma itu satu-satunya harapan yang gue (kayaknya) bisa gue raih karena gue udah pesimis sama SMUP UNPAD yang kayaknya gue kalah dalam persaingan sumbangan. Soalnya waktu itu gue gak tulis sumbangan tambahan untuk jurusan kedokteran gigi.
SIMAK UI pun dilaksanakan dan gue optimis karena gue yakin akan soal-soal yang gue kerjain itu benar-benar sama materinya kaya soal SIMAK UI tahun-tahun sebelumnya. Sempet nge-down karena ada beberapa peserta yang udah keterima lewat SNMPTN dia tetep ikut SIMAK UI.
"Temen gue dapet MIPA di Unbraw."
"Gue udah dapet Teknik Geologi UGM, pengen coba di UI ah katanya bagus Metalurginya."
"Gue udah keterima FKG UNPAD tapi kayaknya gue gak mau ambil karena gue maunya FKUI."
Sesungguhnya gue pengen culik orang-orang yang bilang kaya gitu dan gue menyiksanya perlahan-lahan seperti yang ada di film SAW. Entah mereka yang gak bersyukur atau apa, yang jelas itu bukan urusan gue. Gue sebisa mungkin meniup kata-kata yang sudah terlontar di mulut mereka dari dalam kepala gue. Fokus gue cuma ngerjain soal-soal SIMAK UI dengan mantap dan penuh dengan rasa kepercayaan diri gue akan apa yang gue kerjain itu benar.
Ujian SIMAK UI pun berlalu. Maaf gue gak bisa jelasin keadaan saat gue ngerjain soal SIMAK UI itu. Udah lupa :p
Hari berlalu terus dan terus. Saat gue pulang kerumah gue dikejutkan dengan suatu bungkusan berwarna coklat. Gue sempet curiga, siapa yang ngirimin gue bungkusan berwarna coklat dengan plastik bertempelkan kertas TIKI itu, padahal gue gak beli barang secara online atau apapun. Sebelum membuka bungkusan tersebut, gue menerka-nerka apa isi bungkusan coklat itu, entah bom ataupun sabu-sabu yang sengaja dikirimkan ke gue oleh seseorang guna untuk menjebak gue. Setelah gue buka bungkusan tersebut, ternyata isinya adalah sebuah buku yang dikirimkan oleh teman gue (yang ketemu di twitter), kak Fredrica. Ditulisan bukunya terdapat ucapan selamat ulang tahun ke gue (sorry ucapannya gak gue posting di sini). Thank you kak Fredrica, semoga hari-harimu makin cantik secantik wajahmu :D #gombaldikit
Hadiah dari kak @fre_drica
Walaupun gue dapet kado lagi, kesenangan tersebut belum bisa menutupi kesedihan gue akan tidak diterimanya gue sebagai mahasiswa kedokteran di suatu PTN yang gue pilih.
Kesedihan gue belum berhenti saat ini.
Pertengahan Juli (lupa tanggalnya berapa), pengumuman SMUP UNPAD dibuka. Gue deg-degan banget sama hasilnya. Mengingat kepesimisan gue akan tidak diterimanya gue lewat SMUP UNPAD karena (mungkin) gue gak tulis berapa jumlah sumbangan yang gue tulis, gue udah pasrah sama hasilnya. Dan benar saja gue gak diterima di UNPAD lewat jalur SMUP. Saat itu gue gak nangis karena gue udah memperkirakan sebelumnya. Walau begitu, kesempatan gue buat jadi mahasiswa kedokteran semakin kecil karena kesempatan terakhir gue cuma lewat UNISBA sama UI.
Gue mulai frustasi. Kesempatan gue buat jadi mahasiswa kedokteran semakin kecil, cuma satu yang gue bisa lakukan, berdoa dan berdoa. UNISBA yang tadinya gue udah dapet akhirnya (dengan sangat terpaksa banget) gue lepas karena biaya yang udah dikumpulkan oleh orang tua gue gak cukup buat bayar pembangunan yang sudah ditentukan saat pengisian formulir untuk mengikuti USM dari UNISBA. Jadi kesempatan gue tinggal satu, SIMAK UI.
(Lupa tanggal berapa) Pengumuman SIMAK UI pun datang secara mengagetkan karena gue gak tau pengumumannya dimajuin 2 hari. Pagi-paginya gue langsung beli koran (pengumumannya dilihat dikoran, kalo nomor ujiannya tercantum berarti keterima di UI). Gue cari nomor ujian gue. Air mata pun menetes (lagi). Nomor ujian gue gak tercantum di sana. Dengan begitu kesempatan untuk menjadi mahasiswa kedokteran 2012 ini sudah tidak ada dan gue gagal lagi (dan lagi). Kalo di total udah sepuluh universitas yang gue udah coba buat ngejar kedokteran tapi gak berhasil. Satu universitas yang gue udah genggam, tapi gue lepas karena masalah finansial. Intinya gue kurang beruntung sebanyak sebelas kali.
Allah itu Maha baik dan Maha Bijaksana. Dia mengetahui apa yang gue butuhin saat itu dan gue menyadari itu. Gue harus kuliah tahun ini.
Atas saran dari saudara gue bahwa di Bandung ada universitas baugs yang bernama ITENAS walaupun gak ada kedokteran. "Coba aja deh dari pada gak kuliah lagi tahun ini" pikir gue. Saat itu gue ikutin ujian "sehari" di kampus itu, jadi ujian hari itu juga besoknya dilihat hasilnya keterima atau enggaknya. Gue gambling ambil Teknik Sipil. Dengan rasa ke-tidak niatan gue, gue ngerjain soalnya bener-bener asal dan semau gue aja. Gak sampe satu jam dari tiga jam waktu yang diberikan, gue kelar tesnya. Besoknya gue di sms sama panitia yang mengadakan ujian "sehari" bahwa gue keterima. Alhamdulillah, gue dapet satu pegangan buat kuliah nanti. Besoknya (hari Jumat) gue berangkat dari Jakarta ke Bandung buat ambil berkas kelulusan dan apa saja yang harus dibayar. Kelar ambil berkas, gue balik ke Jakarta. Pas gue pulang, nyokap gue menghampiri gue sambil berkata "Damas kamu tes lagi besok, ambil arsitek. Mama kebayang biar kamu ambil arsitek". Gue turuti aja kemauan nyokap gue dan sabtunya (sabtu minggu depan saat gue berangkat ambil berkas kelulusan gue diterima Teknik Sipil) gue harus ke Bandung lagi buat isi formulir dan mengambil kartu ujian. Ujiannya hari minggu besoknya.
Tes-nya sama kaya ujian "sehari" yang gue udah lakuin sebelumnya, cuma bedanya ujiannya ditambah lagi dengan tes gambar. Setelah gue ujian kemampuan IPA, satu jam istirahat, dan dilanjutkan dengan tes gambar selama tiga jam. Tiga jam ujian menggambar pun selesai. Gue pun hampir tewas karena menahan rasa pusing akan garis-garis dan gambar yang gue gambar. Sejujurnya pas gue gambar, niatan untuk gambarnya pun gak ada, hasilnya gambar gue bisa gue deskripsikan seperti kertas yang udah dilecekin, terus direndem air kobokan bekas pecel, truss (mmm ya pokoknya bisa diterka sendiri hehe).
Tidak disangka, Gue keterima Teknik Arsitektur. Dan gue ambil itu atas saran nyokap gue. Gue jalani itu sampai sekarang.
Bulan Juli tahun ini benar-benar bulan yang penuh kejutan, dari mulai hadiah dari teman-teman gue sampai hadiah dari Tuhan yang cukup mengagetkan bagi gue. Gue cukup senang meskipun menurut gue bulan Juli ini masih banyak hal yang menyakitkan bagi gue sendiri. Walau begitu gue tetap bersyukur masih diberi napas oleh Tuhan sampai sekarang. Semoga aja bulan Juli tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini. I Hope so.
See you next year, July.
nb: By the way maaf gue rada lupa tanggal berapa kejadian itu semua, yang jelas kejadian semua kejadian realita yang gue alami saat itu dan gak ada yang gue karang satu pun.
nb: By the way maaf gue rada lupa tanggal berapa kejadian itu semua, yang jelas kejadian semua kejadian realita yang gue alami saat itu dan gak ada yang gue karang satu pun.
Comments
Post a Comment