Skip to main content

Aku Mencoba Berjuang Bersama Sebongkah Hatiku: Sebuah Jawaban

Karin pun menjawab pernyataan cintaku. Aku terdiam namun di dalam hatiku berjerit, hancur berkeping-keping setelah mendengar jawaban dari Karin. Untuk pertama kalinya Aku merasakan sakit hati yang cukup mendalam. Memang Aku baru merasakan cinta baru sekali. Dia menjawab "Maaf Adi, Aku tidak bisa menerima cintamu. Sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih saat kita melakukan lost contact. Aku bukan bermaksud untuk menyakitimu Adi.. Sekali lagi maaf Adi" Dia terus meminta maaf kepadaku. Aku masih terdiam, membisu seakan Aku tidak mau berbicara lagi dengannya. Kemudian Aku memasang senyum palsu, berusaha menahan rasa sakit yang ada di hatiku. Lalu Aku mulai mencoba berbicara "Tidak apa-apa Karin mungkin Aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu." Lalu dia memegang tanganku seraya berkata "Engga Adi, justru kamu udah terlalu baik sama Aku, kamu cowo yang baik, setia, serta jujur. Aku yakin kamu bakal mendapatkan yang lebih baik dari Aku. Sekali lagi maaf Adi." Dia terus saja meminta maaf kepadaku. Aku terus memasang senyum kepadanya sambil mengulang perkataanku yang sebelumnya "Tidak apa-apa Karin… Aku sudah memaafkanmu kok." Saat sudah mendapatkan jawaban dari Karin terhadap pernyataan cintaku, Aku mengantarnya pulang.

Aku mencoba tegar karena sebuah jawaban yang cukup menyakitkan hatiku. "Oh ini yang namanya sakit hati karena sebuah cinta." Pikirku sambil menahan rasa sakit yang cukup mendalam di hatiku. Aku terus mencoba untuk menghilangkan rasa sakit yang ada di hatiku.

Ini baru awal dari kehidupan cintaku. Mungkin masih banyak hal-hal lain yang belum aku rasakan di kehidupan cintaku ini. Sejak saat itu, Aku tidak akan melupakan cinta pertamaku walaupun rasanya sakit saat menyatakan cintaku kepada seseorang yang menjadi cinta pertamaku.

Kemudian Aku kembali melanjutkan perjalanan cintaku bersama sebongkah hatiku …

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c