Aku Mencoba Berjuang Bersama Sebongkah Hatiku: Pendekatan Pertamaku

Pendekatan Pertamaku



Hari esok yang kutunggu pun datang. Rasa gugup pun mulai muncul dan menghantui benak hatiku. Aku berpikir "kenapa aku merasa segugup ini? Padahal aku kan baru sekalinya bertemu dengan dia." Lalu Aku mencoba hilangkan pikiran dan rasa gugup yang ada di benak hatiku itu.

Tepat pukul 15.00 tergambar di jam tanganku. Aku segera bergegas ke perpustakaan di kampusku. Di dalam perjalanan menuju perpustakaan di kampusku, Aku pun masih terus dihantui rasa gugup walaupun Aku mencoba menghilangkan rasa gugup tersebut dengan segala usahaku. Sesampainya di perpustakaan, Aku duduk menunggu dan terus menunggu. Setengah jam pun berlalu dan aku masih terus menunggu karena hanya ingin tahu siapa nama wanita cantik yang ku temui kemarin di sini. Terlalu lama menunggu, rasa putus asa-ku mulai datang tetapi hatiku tetap bersikeras untuk menunggu kedatangan wanita itu ke perpustakaan ini. 45 menit berlalu, ketika aku hendak beranjak dari tempat duduk-ku, aku melihat wanita cantik yang aku temui di perpustakaan ini datang. Sungguh senangnya diriku, penantian yang cukup lama demi menunggu wanita itu datang terbalaskan.

Sikapku saat melihat wanita datang tidak spontan langsung menghampirinya begitu saja. Aku menunggu 10 menit, bersabar memberi jeda waktu kepada emosiku. Setelah 10 menit berlalu, Aku menghampirinya. Saat aku datang kepadanya, wanita itu langsung menyambutku dan menyapaku dengan akrab. Suasana akrab menyelimuti pembicaraan hangat antara aku dan dia. Canda dan tawa terselip di antara pembicaraan kita berdua walau aku dan dia baru kedua kalinya bertemu. Pada saat itu juga kita saling memperkenalkan nama kita masing-masing. Dia bernama Karin, mahasiswa komunikasi di kampusku, aktif dalam kegiatan sosial, dan tergabung dalam organisasi mading di kampusku. Banyak hal-hal yang kita bicarakan mulai dari hal serius sampai hal-hal yang terkesan tidak terlalu penting. Kami pun larut dalam pembicaraan sampai lupa akan waktu yang terus berputar mengikuti jalannya rotasi bumi. Akhirnya kami mengakhiri pembicaraan kami dan mulai meninggalkan perpustakaan tempat kami berbincang-bincang. Dia memberikan kontak telpon dan messenger kepadaku. Sungguh Aku senang dan bahagia bisa berbincang-bincang dengannya. Ternyata selain dia baik dan akrab, aku banyak mempunyai kesamaan dalam hal hobi, kebiasaan, dan hal-hal lain.<

Saat itu barulah aku menobatkan dia sebagai first love-ku. Kecantikannya yang menyelimuti kebaikan hatinya yang semakin membuat aku tertarik dengannya.

Pembicaraan aku dengannya kemudian berlanjut lewat suatu messenger ...

Comments

Popular posts from this blog

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 21: Modernitas Area Bermain Anak

Perjalanan 3 tahun