Skip to main content

30 Days of Productivity: Kunci dan Segala Macam Ilmunya

Day 17
Kunci dan Segala Macam Ilmunya

Seberapa banyak kunci yang lo bawa atau punya? Entah itu kunci rumah, kunci kamar, kunci kosan, ataupun kunci motor. Kalo udah menyadari betapa banyak kunci yang lo bawa pergi atau lo punya sekarang gue coba tanya lagi, kunci mana yang bisa ngebuka hati kecengan lo buat jadi pacar lo?

*digebukin* *hingga tewas*

Kalo gue pribadi kunci yang di tangan gue ada 7 kunci. Kunci kamar kosan, kunci pintu menuju kamar kosan, kunci gerbang pertama kosan yang baru, kunci gerbang pertama kosan yang lama, kunci gerbang kedua kosan, kunci sepeda yang lama, kunci sepeda yang baru. Dan semua kunci itu belum ada yang bisa membuka hati kecengan gue.

*nangis*

Dari sebanyak kunci yang kita punya, alangkah lebih mudahnya kalo banyak kunci tersebut disatukan dengan gantungan kunci. Mungkin ada masa-masanya ketika gantungan kunci kita memakai kartu perdana dalam rangka recycle barang-barang yang tidak terpakai. Selain gaya, kartu perdana tersebut dapat ditemukan di mana-mana. Gak jarang banyak anak-anak smp, sma, bahkan kuliah menggunakan kartu perdana ini sebagai gantungan kunci.
Sumber di sini
Siapa Yang Pernah Pake Kartu Perdana Buat Jadi Gantungan Kunci
Sedikit bahasan singkat mengenai ilmu perkuncian. Ditempat magang dulu, gue diajarkan sama senior arsitek di sana bahwa sefektif-efektifnya kita punya rumah, sebaiknya di handle oleh satu buah kunci master. Jadi kita gak perlu repot-repot buat megang banyak kunci. Satu kunci dapat terintegrasi dengan beberapa handle pintu. Sebuah ide bisnis yang cukup menjanjikan bagi gue sebagai calon arsitek untuk menawarkan solusi betapa repotnya memegang banyaknya kunci yang ada dengan membuat jasa kunci dan handle yang terintegrasi dengan satu genggaman. Cukup menarik.

Sumber Gue Sendiri
Kunci Apa Yang Nyenengin? Kuncintaimu Apa Adanya

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan 3 tahun

*menghela nafas* Tahun 2013 menjadi tahun yang baik buat gue karena disitulah gue akhirnya menyelesaikan tingkat I di jurusan arsitektur di kampus gue. Dan di tahun ini juga, tahun ke tiga buat gue yang menjadi kesempatan terakhir gue untuk mengejar mimpi sebagai calon dokter dengan tes sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) yang sebelumnya gue udah ikuti sebanyak dua kali. Ngomong-ngomong soal tes sbmptn ini, gue sendiri tahun ini gak terlalu ambisius buat ikut tesnya karena disibukkan oleh jadwal-jadwal perkuliahan yang padat seperti payudara sapi di masa-masa suburnya dan kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang membuat gue tidak bisa meluangkan waktu untuk belajar sbmptn ( alasan, padahal sih males aja lo mas ). Emang sih gue masih ngebet buat masuk kedokteran, tapi kalo dipikir-pikir usaha gue gak sebanding dari apa yang gue mau. Jomplang. Maka dari itu gue udah merasa pesimis duluan buat tes sbmptn tahun ini karena gue yakin semakin tahun tes seleksi masuk pergu

Review Buku "SKRIPSHIT"

Halo semuaaaaa.... *geber-geber motor di blog* Untuk postingan kali ini gue bakalan review tentang buku salah satu idola gue @shitlicious tentang "SKRIPSHIT" SKRIPSHIT gambar dari sini Berbeda dengan buku2 sebelumnya yang gue beli berjudul "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat", buku bang Alit ini memberikan sesuatu yang berbeda.. #TEEEETT *mengulang "kata berbeda"* poin -10 Oke pokus pake "P", kalo pake "F" jadi pokuf ... *di lempar toga* Bagi yang gak tau buku "Shitlicious" dan "Gado-Gado Kualat" berikut kilasan cover depannya..  Shitlicious Gambar dari sini    Gado-Gado Kualat Gambar dari sini Buku SKRIPSHIT ini memberikan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya, dari segi kata, bahasa, cerita, maupun cover. Sebelumnya gue mau jelasin tentang kekurangan-kekurangan pada buku-buku dia sebelumnya: Pada buku pertama yang dia lahirkan secara normal, kekuranga

Day 23: Kesehatan Kaki di Waktu Weekend

Day 23 Rekam Jejak Kaki dan Aktivitas Pribadi Awal Bulan Juni kemarin gue bersama istri gue... *cailah sekarang udah punya istri, biasanya ceritanya gak jauh dari gebetan, mantan gebetan, dan pacar khayalan*  *ehem* ...oke lanjut. Gue sama istri gue punya wacana untuk liburan ke luar kota. Kita sepakat mencari suasana baru untuk menikmati  weekend  yang biasanya kita habiskan hanya di apartemen tempat tinggal kita. Hal yang gue dan istri mesti sepakati adalah suasana hotel yang tidak seperti apartemen kita yang mana mempunyai tipikal kamar studio XXI , fasilitas kolam renang, dan akses vertikal berupa lift. Buat apa gue dan istri gue ke luar kota, kalo suasananya sama dengan apartemen tempat tinggal kita? Pencarian destinasi wisata yang terjangkau oleh  budget  liburan   kita adalah Anyer, Bandung, dan Pulau Seribu. Dengan segala pertimbangan sampai melibatkan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (woilah segitunya), akhirnya kita memilih Bandung karena daerahnya gue cukup hafal dan c